Ternyata beberapa makanan populer ini punya sejarah nama yang unik. Mulai dari Dutch Baby sampai Monkey Bread yang secara harfiah berarti 'Bayi Belanda' dan 'Roti Monyet'.
Dunia kuliner tak hanya memanjakan lidah, tetapi juga sering menghadirkan kejutan lewat nama-nama makanannya. Beberapa terdengar lucu, aneh, bahkan menyesatkan. Namun di situlah letak keunikannya.
Siapa sangka ada pancake bernama Dutch Baby yang ternyata bukan dari Belanda. Lalu ada kue bernama Ladyfingers yang memang terinspirasi dari jari lentik wanita bangsawan.
Belum lagi Rocky Mountain Oysters yang sama sekali bukan tiram, serta Monkey Bread yang tak ada hubungannya dengan monyet. Bahkan Hot Dogs, makanan cepat saji paling ikonik di Amerika, juga punya asal-usul nama yang tak kalah menarik.
Dari kesalahan pengucapan hingga candaan para pedagang, inilah deretan makanan dengan nama paling nyeleneh yang ternyata benar-benar ada dan digemari di berbagai negara, dilansir dari RD List (08/10/2025).
1. Dutch Baby
Meski namanya terdengar seperti 'bayi Belanda', makanan ini sama sekali tidak berasal dari Belanda, apalagi berbentuk bayi. Dutch Baby adalah jenis panekuk panggang yang dikenal juga sebagai German pancake atau pfannkuchen.
Adonannya mirip seperti crepe, tipis, dan mengandung banyak air. Adonan Dutch Baby dipanggang dalam oven panas hingga mengembang dan memiliki tekstur 'fluffy' lembut.
Nama 'Dutch Baby' muncul karena kesalahan pengucapan. Putri dari seorang pemilik restoran di Seattle, yang menjual German pancake, keliru menyebut kata 'Deutsch' (berarti 'Jerman' dalam bahasa Jerman) menjadi 'Dutch'. Ketika restoran itu kemudian membuat versi mini dari pancake tersebut, lahirlah sebutan 'Dutch Baby' yang kini populer di banyak negara.
2. Ladyfingers
Kue kering yang sering ditemukan di dalam tiramisu ini dikenal memiliki bentuk yang panjang dan ternyata memang terinspirasi dari jari lentik para wanita bangsawan. Pada masa Renaisans Italia, ladyfingers dikenal dengan nama savoiardi dan menjadi suguhan bagi kalangan bangsawan.
Di Prancis abad ke-19, kue ini disebut biscuits à la cuiller atau 'kue sendok' karena bentuknya yang cocok untuk menyendok custard dan mousse. Saat populer di Inggris, namanya berubah menjadi ladyfingers, melambangkan keanggunan wanita yang menyantapnya saat upcara minum teh.
Teksturnya yang lembut dan manis membuatnya sempurna untuk pencinta biskuit dan susu. Tak heran, kue ini juga menjadi bahan utama dalam hidangan penutup klasik seperti tiramisu yang disukai di seluruh dunia.
3. Rocky Mountain Oysters
Nama makanan ini mungkin terdengar seperti hidangan seafood eksklusif, tetapi Rocky Mountain Oysters justru tidak ada kaitannya dengan olahan seafood. Makanan khas Amerika bagian barat ini terbuat dari testis sapi jantan yang digoreng setelah dibumbui dan dilapisi tepung roti.
Nama 'oyster' diberikan sebagai lelucon oleh para perintis dan peternak pada masa lampau yang terbiasa memanfaatkan seluruh bagian sapi. Mereka menyamakan testis sapi dengan tiram sebagai candaan, sekaligus cara agar terdengar lebih menggugah selera.
Hidangan ini menjadi ikon kuliner di daerah pegunungan Rocky dan sering disajikan dalam festival lokal. Meski banyak yang menganggapnya ekstrem, Rocky Mountain Oysters tetap diminati oleh mereka yang berani mencoba makanan berbeda.
Simak Video "Video K-Talk: Dinamika Ahn Sung Jae 'Culinary Wars' Temukan Jalannya Sebagai Chef"
(sob/adr)