Sebuah insiden kurang menyenangkan terjadi di sebuah kios kantin kampus Singapura. Ada seekor tikus nangkring di etalase kaca makanan kios tersebut!
Beberapa penjual makanan mungkin berada di lokasi tertentu yang mana kondisinya lebih mudah didatangi oleh hewan, seperti tikus. Hal seperti ini menjadi tantangan tersendiri bagi penjual karena mereka perlu benar-benar memperhatikan kebersihan gerainya.
Jika gerai dibiarkan kotor sedikit, bisa-bisa tikus mampir untuk mencari makanan di sekitarnya, seperti yang terjadi di sebuah kantin kampus Singapura.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam video berdurasi 16 detik yang diunggah oleh Reddit, seekor tikus terlihat merangkak di sekitar konter kasir sebuah gerai makanan. Gerai tersebut ada di dalam kantin atau semacam food court di kampus Singapore Institute of Technology, Punggol, lapor Asia One pada Selasa, (30/9/2025).
Menurut pernyataan operator Food Court bernama Foodgle, gerai ini biasa menawarkan hidangan nasi ekonomis, semacam warteg nasi dengan berbagai macam lauk.
Insiden tikus itu juga terjadi di luar jam buka. Pihak kantin baru diberitahu sekitar pukul 10 malam. Lalu pukul 6.30 esoknya, mereka segera mengambil tindakan.
Pihak gerai dan kantin langsung melakukan desinfeksi dalam gerai tersebut. Mereka juga meminta maaf dengan tulus akan insiden ini dan berusaha memperbaikinya, karena keamanan dan kebersihan tetap menjadi prioritas utama.
![]() |
"Kami dengan tulus meminta maaf bahwa ini terjadi di tempat kami dan kami akan bertanggung jawab penuh," jelas perwakilan gerai.
Perusahaan food court juga menyatakan bahwa langkah-langkah, seperti peningkatan frekuensi pengendalian hama, perangkap tambahan, dan peningkatan inspeksi internal sudah diterapkan.
Baru-baru ini mereka juga melakukan inspeksi teratur untuk memastikan kios tetap bersih.
Sayangnya kantin atau food court tersebut memang dikelilingi oleh vegetasi dan satwa liar. Faktor lingkungan tersebut yang menantang mereka.
"Kami sepenuhnya menyadari melawan faktor lingkungan yang menantang ini, dan sejak hari pertama, kami telah menerapkan langkah-langkah pengendalian hama preventif yang ketat," ujarnya.
Kepada Shin Min Daily News, asisten pribadi di warung nasi ekonomis itu mengaku tidak ada makanan yang tertinggal di etalase saat kejadian.
Menurutnya lingkungan memang menjadi faktor utama yang membuat tikus berkeliaran. Dia mengaku mungkin tikus datang akibat area kampus yang dikelilingi tanaman hijau serta banyak sejumlah besar pipa di atas kios.
Pada siang hari pun, dia suka melihat tikus merangkak di sepanjang pipa di langit-langit. Situasinya semakin memburuk di malam hari ketika mereka masuk ke kios untuk mencari makanan.
Staf akan melakukan yang terbaik untuk mencegah kejadian ini di masa depan. Salah satu caranya dengan meningkatkan upaya desinfeksi dan pembersihan.
Penjual lain di food court tersebut juga mengaku tikus memang sering terlihat tetapi menurut mereka akan sulit melenyapkan semua sepenuhnya.
Usai kasus ini ramai, Singapore Food Agency (SFA) memberikan sebuah pernyataan kalau kasus tersebut sedang diselidiki.
![]() |
Menurut SFA, keamanan pangan adalah tanggung jawab bersama. Sementara SFA menerapkan dan menegakkan langkah-langkah peraturan, operator makanan perlu memainkan peran mereka untuk mematuhi praktek kebersihan dan persiapan makanan yang baik. Para operator atau pemilik usaha juga perlu memastikan tempat mereka bersih dan terawat.
Kasus serupa juga pernah terjadi sebelumnya di sebuah gerai kue tradisional di India. Dalam unggahan video, terlihat ada tikus berkeliaran di atas nampan terbuka berisi adonan kue.
(aqr/adr)