Mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani bernostalgia semasa mahasiswa dengan menyusuri kawasan Kota Lama Semarang. Ia menikmati sate hingga kopi di kedai favorit.
Sri Mulyani ternyata punya ikatan erat dengan Semarang, kota tempat masa mudanya dihabiskan. Di sinilah ia pernah tinggal, sekolah, hingga menoreh banyak kenangan.
Masa remajanya di Semarang penuh cerita, dari suasana sekolah hingga aktivitas keseharian. Setiap sudut kota menjadi bagian perjalanan hidupnya sebelum merantau.
Tak heran, setiap kali kembali ke Semarang, Sri Mulyani selalu bernostalgia. Belum lama ini, wanita kelahiran 26 Agustus 1962 itu kembali mengunjungi Kota Lama Semarang.
Dalam perjalanannya, Sri Mulyani tak hanya bernostalgia dengan suasana Kota Lama. Ia juga menikmati kuliner legendaris yang jadi bagian dari identitas Semarang.
Menu favoritnya malam itu adalah Sate dan Gule Kambing 29, salah satu kuliner khas yang dikenal sejak puluhan tahun lalu. Restoran tersebut sudah berdiri sejak 1963.
Sate dan Gule Kambing 29 berlokasi di Jalan Letjen Suprapto No 29. Purwodinatan. Tempat ini menawarkan sate kambing seharga Rp 90.000 per porsi.
Selain itu, juga ada gule kaki hingga balungan seharga Rp 55.000 per porsi. Tak sendirian, ia ditemani oleh keluarganya.
Selain itu, Sri Mulyani juga menyempatkan diri menikmati kopi dan teh rempah pandan wangi di Sukajaya. Lokasinya ada di Jalan Taman Srigunting No 2, Semarang.
Kedai yang berdiri sejak 2019 ini kerap jadi destinasi wisata kuliner di Semarang. Menunya tak hanya racikan kopi dan teh saja, tetapi juga aneka makanan Nusantara.
Minuman tradisional tersebut menambah hangat kebersamaan malam bersama adik, ipar, dan keponakan. Sambil bercengkerama, mereka bernostalgia mengenang masa lalu yang penuh cerita.
Saat itu, Stasiun Tawang menjadi saksi perjalanan awalnya merantau ke Jakarta. "Ngobrol sama adik, ipar, dan keponakan sambil cerita masa lalu," tulisnya.
Ia naik kereta api sendiri untuk kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, diantar oleh kedua orang tuanya, Bapak dan Ibu Satmoko (Alm).
Setiap liburan semester, perjalanan pulang ke Semarang selalu dimulai dari Stasiun Senen Jakarta menuju Stasiun Tawang.
Tiba subuh, ia menikmati udara pagi dengan naik becak melintasi Jalan Pemuda hingga Kalisari. Suasana itu kini menjadi potongan memori berharga yang tak terlupakan.
Simak Video "Video: Pemerintah Batal Terapkan Cukai Minuman Berpemanis Tahun Ini"
(raf/adr)