Jatuh pingsan saat makan steak di restoran, pengunjung ini berakhir tragis. Ia dibiarkan begitu saja oleh pinak restoran sampai meninggal dunia.
Seorang pria di Houston, Texas ditemukan meninggal dunia setelah mengalami insiden tragis di sebuah restoran steak. Korban itu bernama Jessie Mobley Jr., yang baru berusia 34 tahun. Saat itu ia hendak merayakan ulang tahunnya ke-35 di KFFO Afro Steakhouse pada 7 Agustus lalu, sebelum akhirnya pingsan.
Namun alih-alih memanggil bantuan medis darurat, pegawai restoran KFFO justru memindahkan tubuhnya keluar resto. Korban ditinggalkan di dekat sebuah sekolah kecantikan.
Menurut catatan kepolisian yang diperoleh Houston Chronicle (19/09/2025), para pegawai restoran tidak pernah menghubungi pihak berwenang terkait kondisi kesehatan Mobley.
Tubuhnya baru ditemukan keesokan paginya oleh seorang mahasiswi sekolah kecantikan bernama Andrea Arbelaez Sarrazola. Ia mengaku terkejut melihat korban dalam keadaan tak bernyawa, tubuhnya sudah membiru di satu sisi, bahkan terdapat semut yang merayap di telinga korban.
![]() |
Pihak keluarga yang dihubungi setelah penemuan jenazah merasa sangat terpukul. Ayah korban, Jessie Mobley Sr., dan ibu tirinya, Renee Mobley menyebut kondisi terakhir putra mereka sungguh memilukan.
Renee mengatakan tubuh Jessie sudah menunjukkan tanda-tanda pembusukan ketika mereka terakhir kali melihatnya.
"Seandainya seseorang menolongnya, setidaknya dengan memanggil 911, mungkin hasilnya berbeda," ujar Renee.
Hingga kini, penyebab pasti kematian Mobley belum ditentukan. Kantor pemeriksa medis Houston menyatakan proses identifikasi penyebab kematian masih berlangsung. Kepolisian Houston juga menyampaikan penyelidikan bisa ditutup apabila terbukti kematian disebabkan faktor alami. Meski demikian, sang ayah berencana menunjuk pengacara setelah hasil resmi keluar.
Mobley dikenal sebagai sosok yang penuh semangat meski hidup dengan berbagai tantangan. Ia lahir dari ibu yang mengidap HIV dan mewarisi penyakit itu sejak lahir. Walau rutin menjalani pengobatan hingga virus dalam tubuhnya tidak terdeteksi, stigma sosial membuat perjalanan hidupnya tidak mudah.
Selain itu, ia juga didiagnosis mengidap bipolar saat dewasa. Meski demikian, menurut keluarganya, Mobley belakangan ini tengah berusaha memperbaiki hidup dan lebih bertanggung jawab.
Bagi keluarganya, kepergian Mobley menambah duka mendalam karena dalam 13 tahun terakhir mereka sudah kehilangan dua anak lainnya.
![]() |
Sang bibi, Charlene Fogg-Drake bahkan sempat membuat memorial sederhana berupa lilin, bunga, balon, dan tanda penghormatan di luar restoran. Namun, ia menuturkan bahwa semua itu telah dibersihkan dari depan restoran oleh pihak yang tidak dikenal.
Keluarga besar Mobley masih menuntut adanya tanggung jawab dari pihak restoran, terutama karena tidak ada upaya untuk memanggil bantuan darurat atau sekedar membawa Mobley ke klinik terdekat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mengapa tidak ada yang menelepon 911? Orang harus bertanggung jawab atas tindakan mereka," ujar sang bibi.
Sampai saat ini proses penyelidikan atas kepergian Mobley masih berlangsung. Pihak restoran pun belum memberikan pernyataan resmi terkait kasus ini. Untuk mendukung biaya dan kebutuhan lainnya terkait kepergian Mobley, keluarganya sudah membuka donasi online.
(sob/adr)