Banyak orang memilih menghangatkan kopi ketika suhunya sudah dingin. Namun cara tersebut akan membuat rasa dan aroma kopinya berubah. Ini penjelasannya!
Kopi panas akan lebih nikmat jika langsung diminum sesaat setelah diseduh. Suhu panas tersebut akan memberikan aroma dan rasa kopi terbaik, sehingga memberi sensasi tersendiri.
Ketika kopi mulai dingin, rasanya akan berubah. Namun tak sedikit yang memilih untuk memanaskan kopi tersebut kembali agar bisa dinikmati lagi.
Sayangnya cara tersebut hanya akan merusak aroma dan rasanya. Dikutip dari berbagai sumber, berikut penjelasannya:
1. Proses pemanasan merusak rasa kopi
Saat kamu menyeduh kopi, suhu panas akan mengekstrak minyak, asam, dan senyawa aromatik yang memberikan rasa khas, seperti yang dikutip dari Instagram @bevarabia (15/8).
Namun, setelah dingin, senyawa-senyawa tersebut mulai terurai. Pemanasan ulang tidak hanya menghangatkannya kembali, tetapi juga mempercepat perubahan kimia.
Proses tersebut akan mengurangi warna kecerahan kopi, mengurangi rasa manis alami, dan hanya meningkatkan rasa pahit.
Selain itu, aroma lembut yang kamu sukai pada tegukan pertama juga akan hilang. Kemudian digantikan dengan aroma tajam yang cenderung gosong.
2. Apakah jumlah kafeinnya berubah?
Dikutip dari dari Inverse (28/9), Christopher Hendon, asisten profesor kimia di University of Oregon mengatakan kopi yang dipanaskan kembali tidak berubah jumlah kafeinnya.
Kandungan kafein pada kopi akan tetap sama, meski dalam keadaan panas, dingin, maupun dipanaskan kembali. Hal yang dapat menghilangkan kandungan kafein adalah melalui proses sublimasi.
"Kopi identik dengan kandungan kafein. Ketika diekstraksi menggunakan air, jumlah kafein akan tetap sama. Ini adalah molekul organik yang cukup stabil," tutur Hendon.
Simak Video "Video: Sensasi Nyeduh Kopi Langsung dari Kebun di Puncak Gunung Muria"
(raf/adr)