Sebuah restoran hotpot di Chongqing, China mendadak menjadi sorotan publik setelah sebuah video memperlihatkan seorang pekerjanya sedang mengambil minyak bekas dari tempat sampah.
Dilansir dari South China Morning Posy (03/09/2025), rekaman yang beredar pada 18 Agustus itu diunggah oleh seorang netizen dan langsung memicu kehebohan serta kekhawatiran mengenai keamanan pangan di negara tersebut.
Dalam video tersebut, seorang perempuan berusia sekitar 60 yahun yang diketahui bermarga Zhang terlihat mengenakan seragam restoran dan membawa sebuah sendok besar serta ember plastik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia tampak menyendok minyak bekas dari sebuah tong sampah yang berada di dekat restorannya. Saat ditanya siapa yang menyuruhnya mengumpulkan minyak itu, Zhang hanya menjawab singkat kalau ia baru saja mulai bekerja di tempat tersebut.
![]() |
Jawaban samar itu justru menambah kecurigaan publik bahwa minyak bekas tersebut mungkin akan digunakan kembali untuk memasak di restoran.
Isu ini kemudian dengan cepat menyebar luas di media sosial China. Banyak netizen merasa geram sekaligus jijik. Mereka khawatir jika restoran benar-benar menggunakan minyak hasil olahan limbah yang dikenal dengan istilah gutter oil. Praktik penggunaan minyak jelantah ilegal ini bukan hal baru di China.
Dalam beberapa kasus sebelumnya, minyak kotor yang diambil dari selokan atau tempat sampah kemudian diolah kembali dan dijual ke restoran dengan harga lebih murah, meskipun jelas berbahaya bagi kesehatan.
Menanggapi tuduhan tersebut, pihak restoran langsung menyampaikan klarifikasi. Mereka mengklaim tindakan yang dilakukan Zhang bersifat pribadi dan tidak ada hubungannya dengan operasional dapur.
Menurut pihak manajemen, minyak bekas yang diambil itu bukan untuk dimasak kembali, melainkan hendak dijual untuk didaur ulang. Restoran juga menegaskan tidak pernah menggunakan minyak kotor untuk menyajikan makanan kepada pelanggan.
Namun penjelasan ini tidak sepenuhnya meredakan keresahan masyarakat. Banyak yang tetap meragukan kebenarannya, terlebih karena rekaman video memperlihatkan Zhang dengan jelas mengenakan seragam resmi restoran saat mengumpulkan minyak.
Beberapa pengguna media sosial di China tetap curiga aksi pengumpulan minyak bekas ini.
"Sekarang semakin banyak restoran di China yang pakai minyak daur ulang terutama kuah hot pot daur ulang, untuk menekan biaya operasional. Padahal jelas ini berbahaya untuk kesehatan pengunjung," kritik salah satu netizen.
"Melihat video ini membuat saya jadi berpikir dua kali untuk makan di restoran hotpot," komen netizen lainnya.
"Semoga benar pegawai itu hanya ingin menjual minyaknya bukan untuk digunakan lagi di restoran," sahut seorang netizen.
(sob/adr)