Beberapa makanan tradisional dinamai unik dengan arti tertentu, seperti tahu berontak yang ternyata menjadi simbol perlawanan. Begini ceritanya.
Selain kreativitasnya mengolah bahan makanan, sejak dahulu masyarakat Indonesia juga memiliki keahlian menamai makanan dengan unik. Tak sekadar nam,a tetapi beberapa makanan juga memiliki makna dari setiap penyajiannya.
Salah satunya tahu berontak yang namanya cukup mencolok jika disebut atau didengar. Ternyata tahu berontak tak hanya sekadar nama yang unik saja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak dahulu tahu yang diisi dengan sayur-sayuran dan bahan lainnya dianggap memiliki makna mendalam. Secara khusus tahu ini disebut-sebut sebagai simbol perlawanan rakyat dari penjajahan.
Baca juga: Jago! Bocah SD Raup Untung Rp 9 Juta per Bulan dari Jualan Milk Tea
Berikut ini fakta tahu berontak yang dilansir melalui berbagai sumber:
![]() |
Kemunculan Tahu Berontak
Kebiasaan orang di Nusantara mengonsumsi tahu tidak terlepas dari tradisi yang diperkenalkan pedagang China yang berlabuh pada abad ke-10. Akhirnya kebiasaan makan tahu mulai tersebar di hampir seluruh wilayah, termasuk Jawa Timur.
Di Jawa Timur ada olahan tahu yang disebut sebagai tahu berontak. Biasanya tahu tersebut disajikan pada penjual gorengan kaki lima yang menjadi camilan favorit banyak orang.
Namun jauh sebelum tahu berontak menjadi kudapan populer, camilan ini konon disajikan di dapur umum. Sajian tahu berontak sudah hadir pada masa penjajahan yang disebut-sebut sebagai simbol perjuangan.
Makna Simbolis Tahu Berontak
Tahu berontak diberi nama berontak bukan tanpa makna. Dahulu, wanita yang bertugas memasak di dapur umum mengisi tahu-tahu yang dimiliki dengan sayuran dan isian lain sebagai bekal untuk suaminya berjuang di medan perang.
Isiannya beragam, mulai dari tauge, kol yang diiris, hingga cabai sebagai pemberi rasa pedasnya. Diberi nama tahu berontak karena diharapkan asupan tahu tersebut memberi tenaga para pejuang untuk melawan penjajah.
Karena itu tahu yang menjadi bekal dari dapur umum dianggap sumber energi untuk melakukan pemberontakan. Seiring berjalannya waktu tahu ini tetap dikenal sebagai tahu berontak, hanya saja penyajiannya mulai meluas.
Populer di Banyak Daerah
Tahu berontak yang berkembang terbawa arus zaman akhirnya muncul di berbagai wilayah Indonesia lainnya. Di setiap wilayah seolah memiliki penamaan dan penyebutannya sendiri-sendiri.
Mulai dari Jawa Tengah, Jawa Barat, hingga Lampung kini memiliki tahu berontak bersinya masing-masing. Di Jawa Barat, misalnya, tahu berontak serupa dengan gehu pedas yang banyak disajikan di rumahan atau dijual secara kaki lima.
Tahu pong yang kosong tengahnya diisi irisan sayuran serta tambahan lain sesuai selera, seperti bakso, sosis, ayam, atau daging. Tetapi ciri khas rasa pedas yang menyengat menjadi identitas yang tak boleh ketinggalan dalam penyajiannya.
![]() |
Ciri Khas Penyajiannya
Berbeda dengan tahu isi yang banyak disajikan, tahu berontak punya gayanya sendiri. Jenis tahu yang digunakan adalah tahu pong dengan bagian tengah yang kosong dan kulit berwarna cokelat.
Bagian yang kosong tersebut akan diisi oleh isian seperti sayuran, cabai, atau tambahan seperti jenis daging tertentu. Namun ciri khas yang harus ada pada rasa tahu berontak ialah pedas yang menyengat.
Untuk melapisi agar isian tahu tak berceceran saat digoreng, tahu berontak dilapisi tepung terigu yang telah dicairkan. Kemudian digoreng hingga kecokelatan dan renyah bagian luarnya.
Baca juga: Bukan dari Asia, World Sushi Championship Dimenangkan Chef Negara Ini
Simak Video "Santai Bareng Keluarga di Rumah Makan dengan Suasana Perkampungan"
[Gambas:Video 20detik]
(dfl/adr)