Tidak semuanya enak, beberapa makanan nasional dari negara-negara ini justru dapat nilai buruk. Mulai dari segi rasa sampai tekstur makanannya dinilai kurang.
Makanan sering kali menjadi alasan utama orang bepergian. Lewat makanan, kita bisa merasakan identitas, sejarah, hingga karakter sebuah bangsa.
Tidak jarang sebuah negara memilih satu hidangan yang dianggap mewakili mereka di mata dunia. Namun tidak semua hidangan nasional memberi kesan mendalam bagi mereka yang mencobanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti blog traveller yang dikenal dengan nama The Hungry Voyagers (01/09/2025). Para traveller ini sudah mencicipi hidangan nasional dari lebih 25 negara.
Semua makanan memiliki ciri khas masing-masing, sayangnya The Hungry Voyagers memiliki lima makanan nasional yang menurut mereka paling tidak enak jika dibandingkan dengan negara lain. Mulai dari hidangan nasional dari Brunei sampai Malaysia.
Berikut 5 makanan nasional dari berbagai negara yang mendapatkan rating terendah dari The Hungry Voyagers:
1. Ambuyat - Brunei
![]() |
Brunei memang jarang terdengar sebagai destinasi kuliner di Asia Tenggara. Karena itu ketika The Hungry Voyagers mencoba hidangan Ambuyat di Nadi Utama Restaurant, pengalaman yang didapat benar-benar unik.
Sebelum menyantapnya, ada peringatan penting untuk menyantap makanan yang sekilas mirip papeda itu. Mulai dari jangan dikunyah, cukup ditelan. Jika dikunyah, teksturnya berubah menyerupai lem dan bisa membuat orang tersedak.
Cara menikmatinya menggunakan sumpit khusus bernama chanda, diputar hingga adonan menempe lalu langsung ditelan. Rasanya? Hampir tidak ada. Teksturnya hangat dan seperti agar-agar yang hambar. Meski begitu, pengalaman ini menjadi salah satu yang paling berbeda sepanjang perjalanan kuliner di The Hungry Voyagers.
2. Harees - Uni Emirat Arab
![]() |
Kunjungan The Hungry Voyagers ke Dubai bertepatan dengan bulan Ramadan membawa kesempatan untuk mereka mencicipi hidangan khas berbuka puasa, yaitu Harees.
Di restoran Al-Fanar di Dubai, menu bubur kental ini disajikan dari campuran gandum yang dimasak lama bersama daging.
Hasil akhirnya menyerupai pasta padat dengan rasa mirip hummus berdaging, hanya saja teksturnya lebih kental dan berat. Meski sarat makna budaya, terutama saat Ramadan, rasa dan teksturnya ternyata tidak sesuai selera banyak traveler dari negara Barat.
3. Nasi Lemak - Malaysia
![]() |
Di Johor Bahru, pemandu tur lokal sempat membawa The Hungry Voyagers ke Restoran Kin Hua, sebuah kedai kecil yang ramai pengunjung untuk mencicipi Nasi Lemak.
Makanan nasional Malaysia ini disajikan dalam bungkus daun pisang mungil dengan isi nasi beraroma dan beberapa lauk seperti ikan bilis hingga sambal. Namun setelah membuka dan mencicipinya, rasa yang muncul terasa saling bertabrakan menurut The Hungry Voyagers.
Nasi beraroma santan, sambal pedas, serta teri goreng menghasilkan kombinasi yang terlalu kuat bagi sebagian orang. Meski bisa dipahami mengapa hidangan ini membanggakan bagi masyarakat Malaysia, kali ini pengalaman yang didapat justru kurang mengesankan bagi The Hungry Voyagers.
4. Pastel de Choclo - Chile
![]() |
Santiago di kaki Pegunungan Andes di Chile, memberi suasana malam yang sejuk dan indah. Pastel de Choclo merupakan hidangan nasional dari negara ini dan The Hungry Voyagers sempat memesannya di restoran Galindo.
Ekspektasi tinggi langsung terbentuk, tetapi kenyataan berkata lain. Hidangan ini berupa casserole jagung berisi daging giling, ayam, bawang, telur, kismis, dan zaitun. Sekilas terdengar menggoda, namun setelah dicoba rasa jagungnya begitu mendominasi, sementara bagian bawahnya justru berair.
Ada kejutan kecil saat menemukan potongan ayam atau bawang, tapi secara keseluruhan rasa yang ditinggalkan biasa saja, bahkan mengecewakan menurut The Hungry Voyagers.
5. Chivito - Uruguay
![]() |
Di Colonia del Sacramento, kota kolonial yang tenang dan indah, hidangan nasional bernama Chivito justru ditemukan di sebuah truk makanan sederhana bernama Mi Carrita.
Hidangan nasional Uruguay ini berupa sandwich besar dengan isian melimpah berupa daging sapi, ham, keju, paprika, jamur, kacang polong, jagung, kembang kol, tomat, hingga mayones.
Kombinasi ini terdengar mewah dan memang terasa mengenyangkan. Paduan daging, ham, dan keju yang dipanggang memberi cita rasa asap yang nikmat, sementara sayuran menambah keasaman segar. Namun secara keseluruhan, Chivito terasa seperti makanan yang asal-asalan dibuat menurut The Hungry Voyagers.
Simak Video "Strategi Kemitraan Pupuk Indonesia di Argus Fertilizer Conference Asia"
[Gambas:Video 20detik]
(sob/adr)