Banyak orang Malaysia yang liburan ke Indonesia untuk kulineran dan belanja. Mereka membagikan beberapa perbedaan budaya kuliner yang bikin kaget.
Sebagai negara tetangga dan serumpun, Indonesia dan Malaysia sekilas tampak memiliki budaya kuliner yang sama. Mulai dari segi makanan sampai kebiasaan makannya.
Akan tetapi tak semua budaya kuliner ini sama. Lewat media sosial Thread (31/08/2025), banyak netizen Malaysia yang ramai-ramai membahas geger budaya atau culture shock yang mereka temukan selama kulineran di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mulai dari porsi makanan yang tak terlalu banyak, kehadiran juru parkir di setiap tempat, sampai dapat air minum gratis.
Berikut 5 culture shock orang Malaysia saat kulineran di Indonesia:
1. Air Minum Gratis di Beberapa Restoran
![]() |
Pengguna Thread asal Malaysia @the.dark.horse___ membagikan pengalamannya saat kulineran di Indonesia. Ia menyoroti di Indonesia, beberapa restoran biasanya sudah menyajikan air minum atau teh tawar hangat secara gratis.
"Mereka punya teh tawar ukurannya besar sekali. Lalu kalau kita pesan makan di restoran, misalnya untuk 13 orang, nanti nasi yang disajikan bukan per porsi melainkan dalam periuk (wadah besar) nasi,"
Begitu juga dengan akun @mohdyiyis, ia menyerukan hal yang sama yang tidak ditemukan di Malaysia.
"Pergi makan di restoran yang ada di Indonesia, sebelum kita pesan makan, pelayan di sana sudah mengantarkan air minum hangat secara gratis," kenangnya.
2. Pelayanan di Restoran yang Ramah
![]() |
Indonesia terkenal dengan orangnya yang ramah dan murah senyum. Pengalaman ini yang dibagikan akun @missarimah saat kulineran di Indonesia.
"Waktu ke Indonesia, saya pernah makan di Pizza Hut. Pas lagi pilih menu yang mau dipesan, pelayan di sana selalu memuji saya dan bilang bahwa pilihan makanan saya bagus. Satu meja langsung tertawa, kita terkejut dengan keramahan pelayan di sini. Memang top deh pelayan resto di Indonesia," pujinya.
Begitu juga dengan netizen Malaysia lainnya, mereka selalu terpukau dengan keramahan pelayan restoran. Keramahan ini diakui cukup jarang ditemui di restoran-restoran besar dan sudah terkenal di Malaysia.
3. Juru Parkir Liar di Mana-mana
Banyak netizen Malaysia yang terkejut dengan budaya juru parkir liar yang ada di setiap tempat di Indonesia. Contohnya di rumah makan atau warung makan kaki lima yang lokasinya bukan berada di dalam mal atau pusat perbelanjaan modern.
"Awal mula kulineran di Jakarta sempat bingung, ini ada juru parkir liar di mana-mana. Contohnya, makan di rumah makan Padang, keluar harus bayar Rp 5.000 ke juru parkir. Terus kita mampir lagi ke restoran lainnya, sama harus bayar Rp 5.000. Misal kita mampir ke lima tempat, kita harus bayar parkir di setiap tempat," ungkap @iiizzaaa.
Hal ini diamini oleh netizen Malaysia lainnya yang kerap liburan ke Indonesia. Karena di Malaysia sendiri jarang sekali mereka menemukan juru parkir liar seperti di sini.
4. Makanan Murah Tapi Porsi Kecil
![]() |
Tentunya harga makanan di Malaysia dan Indonesia cukup berbeda jauh. Makanan di Indonesia jauh lebih murah sehingga banyak warga Malaysia yang suka kulineran di sini.
"Makanan di Indonesia itu benar-benar murah. Kita mau makan di restoran yang menengah pun tetap lebih murah dari di Malaysia. Cuma bagi sebagian besar warga lokal, harga makanan Rp 7.000 ke atas sudah dianggap mahal. Untuk porsi makanannya memang kecil," lanjut @misssarimah.
Ia juga menjelaskan orang Malaysia harus pesan tiga porsi makanan dulu, baru bisa kenyang kalau sedang kulineran di warung makan di Indonesia.
5. Pelayan Berhijab di Kedai Makanan Non-halal
Pemilik akun @hye_mymy99 cukup kaget ketika kulineran di Indonesia, ia menemukan beberapa restoran non-halal memperkerjakan pelayan Muslim yang mengenakan hijab.
"Saya cukup kaget ketemu beberapa pelayan pakai hijab tapi menjaga restoran non-halal," tuturnya.
Di Malaysia sendiri aturan seperti ini lebih ketat. Jarang sekali menemukan orang Muslim bekerja di restoran non-halal. Karena itu hal ini masuk ke dalam salah satu culture shock yang orang Malaysia rasakan saat kulineran di Indonesia.
Simak Video "Potensi Besar Kuliner Indonesia Masuk Pasar Internasional "
[Gambas:Video 20detik]
(sob/adr)