Tidak semua makanan mewah di restoran berasal dari bahan berkualitas tinggi. Beberapa restoran sering memalsukan makanan-makanan tersebut, khususnya 3 makanan mahal ini.
Banyak restoran kelas atas mengklaim makanan mereka dibuat dari bahan-bahan kualitas terbaik, sehingga dipatok dengan biaya yang tidak murah.
Sayangnya skandal penipuan makanan telah banyak dilakukan oleh restoran-restoran mewah. Terlebih ketika banyak berita menunjukkan kalau restoran-restoran tersebut memalsukan beberapa bahan makanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Misalnya restoran Farm To Table ketahuan berbohong tentang semua hal yang mereka sajikan. Mulai dari pemasok petani lokal hingga daging sapi yang digunakan ternyata ditangkap liar dan tidak dibudidayakan dengan baik.
Tidak hanya itu, beberapa restoran juga diduga sering melakukan penipuan terhadap tiga jenis makanan yang dikenal punya harga tinggi. Pelanggan sudah rela bayar mahal, tapi ternyata makanannya dipalsukan. Diganti dengan bahan-bahan yang kualitasnya lebih rendah.
Dilansir dari eater.com pada Selasa, (26/8), berikut 3 makanan mewah yang sering dipalsukan restoran.
1. Daging Kobe, USDA Prime, hingg Dry-Aged
![]() |
Makanan andalan di beberapa restoran mewah adalah daging. Entah itu daging sapi kobe, daging wagyu, daging sapi USDA Prime, atau dry aged beef yang pematangannya melalui proses pengawetan dengan cara digantung.
Daging-daging tersebut pun dijual dengan harga yang tidak murah. Satu porsinya bisa dibanderol mulai dari ratusan ribu sampai jutaan.
Sayangnya tidak semua daging yang disajikan restoran benar-benar berkualitas. Banyak restoran memberi label palsu di menu.
Daging sapi berkualitas tinggi biasanya dipelihara dengan cara tepat. Diberi pakan dari bahan-bahan organik lalu disembelih dengan cara yang tidak menyakitkan.
Tetapi tidak semua restoran mewah menawarkan daging seperti itu. Beberapa menggunakan daging yang dibesarkan dengan produk obat sampingan dan sedikit juga yang benar-benar diberi makan rumput.
Selain itu, restoran bisa saja menipu pelanggan dengan menyajikan daging yang sudah disuntik lemak untuk meniru tekstur dan penampilan daging premium, seperti pada daging meltique.
Dalam kasus ini disarankan untuk bertanya ke restoran terlebih dahulu dari mana daging mereka berasal. Jika restoran dapat menjawab dengan tegas distributor khusus atau peternak ternama, hal ini menjadi pertanda baik. Jika mereka tidak bisa menjawab secara spesifik dan ragu-ragu, itu menjadi pertanda buruk.
2. Ikan kakap merah
![]() |
Makanan laut yang dipalsukan bahkan lebih buruk lagi. Dalam studi nasional terbesar yang dilakukan di Oceana tahun 2013 menemukan 74 persen dari semua restoran sushi salah memberi label pada spesies ikan yang disajikan.
Menjual ikan berkualitas segar tidaklah mudah. Bisa jadi ikan mulai busuk, sehingga restoran memutuskan menggunakan pengawet yang dapat mengubah bau dan warnanya agar lebih segar.
Ikan-ikan mahal ini juga seringkali sulit ditangkap dan proses budidaya-nya kompleks. Membuat beberapa restoran melakukan pemalsuan untuk mengatasi biaya tetapi tetap menciptakan kesan ikan tersebut tersedia.
Risiko penipuan terhadap seafood menjadi sangat tinggi. Tidak hanya ikan kakap merah, tetapi ikan kod, halibut, flounder, dan kerapu juga kerap dipalsukan. Ikan yang dipakai justru ikan diproduksi secara massal di peternakan ikan yang kondisinya juga kurang baik.
Sayangnya agak sulit menemukan tanda ikan yang berkualitas baik di restoran. Sebab, banyak yang menyajikannya dalam potongan fillet dan memberinya saus.
Strategi terbaik untuk mendapat ikan asli yaitu dengan memesan ikan utuh. Pilihan lain yaitu memilih ikan yang kualitasnya standar, lebih murah, dan tidak layak dipalsukan.
3. Truffle
![]() |
Belakangan ini truffle banyak digunakan sebagai pelengkap hidangan. Truffle merupakan jamur yang tumbuh di bawah tanah, biasanya pohon oak dan hazel.
Aroma kompleks, kuat, dengan rasa yang umami khas membuat banyak orang suka dengan truffle. Bahkan pelanggan rela mengeluarkan biaya tinggi untuk bisa menikmati truffle dan olahannya.
Tetapi harga tinggi bukan jadi jaminan kualitas. Truffle asli, terutama varietas hitam dan putih termasuk varietas berharga di dunia. Sehingga sulit bagi restoran-restoran untuk mendapatkannya dan menjual olahanya secara komersial.
Bagaimana dengan minyak truffle? Sebenarnya minyak ini tidak ada hubungannya dengan truffle asli. Kebanyakan menggunakan senyawa truffle sintetis, bukan truffle asli.
Simak Video "Video Ngepoin UMKM Kerupuk Petai di Purwakarta"
[Gambas:Video 20detik]
(aqr/adr)