Gegara minta mayones tambahan tapi tidak diberikan oleh pihak kafe, pembeli ini nekat membakar kafe tempatnya makan. Ia kesal dan tak puas dengan pelayanannya.
Komplain tentang makanan atau pelayanan di restoran memang bukan hal yang baru. Aksi ini banyak dilakukan pembeli yang merasa tak puas dengan pelayanan yang diberikan restoran. Namun berbeda dengan pengunjung ini yang berlaku ekstrem. Ia membakar kafe yang dikunjunginya hanya karena pesanan makanannya tidak sesuai.
Pria Spanyol ini melakukan aksi berbahaya dengan membakar sebuah kafe hanya karena tidak mendapatkan mayones untuk sandwich yang ia pesan. Peristiwa itu terekam kamera CCTV di kafe Las Postas, yang terletak di kota Los Palacios y Villafranca.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari DailyMailUK (25/08/2025), dalam rekaman tersebut, pria 50 tahun itu terlihat menuangkan bensin ke area bar sebelum menyalakan api. Seketika kobaran api membesar dan membuat pelanggan serta pegawai panik. Semua orang di sana menjauh untuk menyelamatkan diri. Insiden itu terjadi setelah pria tersebut datang bersama anaknya dan memesan dua porsi sandwich.
![]() |
Saat menanyakan mayones, pelayan menjelaskan stoknya telah habis. Tidak puas dengan jawaban itu, pria yang identitasnya tak disebutkan ini bertanya lagi kepada pelayan lain dan mendapat keterangan yang sama.
Merasa emosi dan marah, pria itu sempat meninggalkan kafe. Namun, ia kembali beberapa menit kemudian membawa botol berisi 1,5 liter bensin dan langsung menyulut api di meja bar.
Pegawai kafe dengan sigap menggunakan alat pemadam untuk mencegah api meluas ke seluruh ruangan. Meski begitu, beberapa orang mengalami luka, termasuk seorang pelayan yang terkena luka bakar ringan. Seorang pria lanjut usia dan seorang anak kecil juga jadi korban.
![]() |
Pelaku akhirnya ditangkap aparat Guardia Civil tak jauh dari lokasi setelah dikejar oleh salah satu pelayan. Ia dibawa ke pusat kesehatan setempat untuk mendapat perawatan atas luka bakar di tangannya. Menurut laporan media lokal, kerugian akibat kebakaran ini ditaksir mencapai sekitar 7.000 euro atau lebih dari Rp 114 juta.
Pria tersebut kini menghadapi tuduhan serius, termasuk perusakan, pembakaran, serta tindakan yang membahayakan keselamatan publik. Polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kasus ini.
(sob/adr)