Tak hanya kopi Gayo dan Mandailing, Sumatera juga memiliki jenis kopi lain yang disebut kopi Rangsang Meranti. Kopi Liberika ini punya keistimewaan tersendiri.
Pulau Sumatera dikenal sebagai penghasil berbagai jenis kopi. Mulai dari kopi Gayo, kopi Mandailing, Kopi Lintong, Kopi Lampung, Kopi Kerinci, dan masih banyak lagi.
Selain Arabika dan Robusta, tetapi ada juga jenis kopi Liberika, seperti kopi Rangsang Meranti yang berasal dari provinsi Riau.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Tumbuh di tanah gambut
![]() |
Kopi Rangsang Meranti berasal dari Desa Kedaburapat, Kecamatan Rangsang Barat. Salah satu keunikan kopi Rangsang Meranti adalah dapat tumbuh di tanah gambut yang biasanya sangat sulit ditumbuhi tanaman.
Selain itu, kopi ini dapat tumbuh di dataran rendah. Dalam ketinggian 1 mdpl saja, kopi ini bisa tumbuh subur.
Meskipun tumbuh di tanah gambut yang terkenal dengan keasaman yang tinggi, tetapi kadar kafein jenis kopi ini terbilang rendah, lapor dikemas.com (3/8/20).
2. Jenis kopi Liberika
Kopi Rangsang Meranti termasuk jenis kopi Liberika. Secara kasat mata, biji kopi ini berbeda dengan biji kopi pada umumnya, karena ukurannya lebih besar.
Berbeda dengan kopi Arabika maupun Robusta, kopi ini memiliki biji yang terbilang tebal. Oleh karena itu, kopi Rangsang Meranti tidak dapat diolah secara manual.
Biji kopi yang tebal tersebut menjadi kelebihan, karena membuat kopi ini lebih tahan untuk disimpan dalam jangka waktu yang cukup lama.
Keistimewaan kopi Rangsang Meranti ada di halaman berikutnya.
3. Karakteristik kopi Rangsang Meranti
Dilansir dari Good News From Indonesia (30/12/22) masyarakat lokal menyebut kopi ini sebagai 'Kopi ngongko' yang artinya adalah kopi nangka.
Hal tersebut lantaran kopi Rangsang Meranti memiliki cita rasa seperti nangka. Saat diseruput, terasa manis walau tanpa campuran gula.
Kemudian, muncul sentuhan rasa cokelat yang berpadu dengan rasa nangka, sehingga terasa unik. Kopi ini memiliki aroma cokelat yang lembut.
Kopinya cukup pekat dengan aftertaste yang clean. Setelah diminum, akan meninggalkan rasa manis seperti nangka. Tingkat keasamannya juga rendah. Dikutip dari Kopibara kadarnya hanya 1,9-1% saja.
4. Harga jual pasaran
![]() |
Dikutip dari situs Dinas Pariwisata Provinsi Riau, Desa Kedaburapat, Kecamatan Rangsang Pesisir, Kabupaten Meranti menjadi salah satu desa penghasil kopi.
Kebun kopi di sana luasnya mencapai 775 hektar. Saat musim panen, permintaan kopi terbanyak berasal dari Malaysia, yakni sekitar 80-90%
Dengan karakteristik yang khas dan keistimewaan kopi Rangsang Meranti memiliki harga yang terbilang tinggi di pasaran, yakni sekitar Rp 180.000-Rp 200.000 per kilogram dalam bentuk bubuk.
Simak Video "Video Kepala BPJPH Pastikan Produk Marshmallow Merek Ini Halal"
[Gambas:Video 20detik]
(raf/adr)