Kopi susu kini jadi varian kopi paling populer di berbagai negara. Ternyata cikal bakal kopi susu sudah ada sejak abad 16 atau sekitar 365 tahun lalu.
Dengan cita rasa manis dan segar, kopi susu menjadi alternatif favorit bagi mereka yang kurang menyukai rasa pahit dari kopi hitam. Dalam beberapa tahun terakhir, minuman ini semakin digemari dan mengalami peningkatan popularitas yang signifikan.
Di Indonesia contohnya, kopi susu kini sudah menjadi minuman kekinian yang mudah ditemukan dan hampir ada di setiap kafe atau resto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun kini semakin tren, kopi susu sebenarnya bukanlah racikan kopi baru. Minuman ini sudah dikenal sejak tahun 1660 yang berarti sudah hadir selama lebih dari tiga abad. Tak heran jika kopi susu berhasil mencuri perhatian berbagai kalangan dari masa ke masa.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut beberapa sejarah menarik perjalanan kopi susu dari abad ke-16 sampai sekarang:
1. Munculnya Kopi Susu di Abad 16
![]() |
Sejarah mencatat bahwa kemunculan kopi susu dimulai pada era 1660-an di kawasan Asia dan Eropa, meskipun masing-masing wilayah memiliki latar belakang yang berbeda. Di Asia, perkembangan kopi susu tidak terlepas dari pengaruh kolonialisme, khususnya saat Belanda menjajah sejumlah wilayah di kawasan tersebut.
Belanda menjadi negara Eropa pertama yang memiliki pohon kopi setelah membawanya dari Yaman pada tahun 1616 untuk dibudidayakan di Amsterdam. Setelah berhasil, mereka melanjutkan ekspedisi ke Sri Lanka pada 1658 guna mencari rempah-rempah, namun tidak membuahkan hasil.
Perjalanan mereka pun berlanjut ke Indonesia, tepatnya ke Pulau Jawa, yang kemudian dikenal sebagai pemasok utama biji kopi ke Eropa.
Dari sinilah awal mula kopi susu mulai dikenal, salah satunya melalui sosok Johan Nieuhof, seorang duta besar Belanda yang dianggap sebagai pelopor terciptanya perpaduan antara kopi dan susu.
2. Sosok yang Menciptakan Kopi Susu
![]() |
Pada tahun 1660, Johan Nieuhof menjabat sebagai duta besar Belanda untuk Tiongkok. Ketertarikannya terhadap kebiasaan kalangan bangsawan pada masa Dinasti Qing, membawanya pada sebuah eksperimen kopi yang kelak berpengaruh besar. Ia mengamati tradisi masyarakat setempat yang gemar menambahkan susu ke dalam teh sebelum diminum.
Terinspirasi dari kebiasaan tersebut, Johan melakukan pendekatan berbeda dengan mencampurkan susu ke dalam kopi buatannya sendiri. Dari eksperimen sederhana itu, lahirlah kombinasi baru yang belum pernah ada sebelumnya. Johan pun tercatat sebagai orang pertama yang menikmati kopi dengan campuran susu.
Perpaduan rasa yang lebih lembut dan manis membuat minuman ini cepat menarik perhatian. Popularitasnya pun menyebar hingga ke Eropa dan terus berkembang seiring waktu.
3. Awal Mula Kopi Susu Dikenal Luas
![]() |
Meskipun percobaan awal mencampurkan kopi dengan susu diciptakan oleh Johan Nieuhof pada tahun 1660, penyebaran popularitas minuman ini ternyata memerlukan waktu yang lebih panjang. Berdasarkan catatan dari Coffee Review, kopi susu baru mulai dikenal luas sekitar tahun 1684, atau sekitar 24 tahun setelah eksperimen pertama dilakukan.
Pada masa itu, seorang mantan tentara bernama Franz George Kolschitzky membuka sebuah kafe di Wina, Austria. Ia mendapatkan biji kopi dari sisa pasukan Turki yang mundur. Kemudian Franz memanfaatkan kesempatan tersebut untuk merintis usahanya. Teknik meracik kopi ia pelajari langsung dari tradisi Turki yang kala itu masih asing bagi lidah masyarakat Eropa.
Namun rasa kopi yang kuat ala Turki kurang cocok dengan selera masyarakat setempat. Untuk menyesuaikan, Kolschitzky mulai menyaring kopi terlebih dahulu, lalu menambahkan madu dan susu sebagai pemanis. Dari sinilah racikan kopi susu mulai diterima dan akhirnya digemari oleh banyak kalangan di Eropa.
4. Munculnya Varian Pertama Kopi Susu
![]() |
Terobosan besar dalam perkembangan kopi susu terjadi saat Perang Dunia Pertama (1914-1918), ketika para tentara Austria membawa kopi bergaya 'capuchin' ke Italia.
Di Italia, minuman ini dikenal dengan nama cappuccino, yang berasal dari kata cappuccio, berarti 'tudung' dalam bahasa Italia. Orang Italia kemudian mengembangkan penyajiannya dengan menambahkan susu berbusa, menciptakan cappuccino seperti yang dikenal saat ini. Dari sinilah varian pertama kopi dengan susu lahir.
Pada 1960-an, saat warga Jerman mulai menjadikan Italia sebagai destinasi liburan, tren minum cappuccino menyebar ke Jerman. Sebelumnya masyarakat Jerman lebih terbiasa menikmati kopi hitam dengan gula. Namun cita rasa kopi Italia yang menggunakan campuran susu ternyata sangat disukai, hingga akhirnya mereka membawa kebiasaan tersebut pulang dan mulai menyajikannya secara luas.
Cappuccino kemudian menjadi awal dari keberhasilan global kopi berbasis susu. Pada awal 1990-an, cappuccino mulai ditawarkan di kedai-kedai kopi di Amerika Serikat sebagai salah satu racikan kopi utama. Minuman ini cepat menarik perhatian dan digemari banyak orang, bahkan mendorong penyebaran berbagai jenis kopi susu ke seluruh dunia.
5. Kopi Susu di Era Modern
![]() |
Hingga saat ini, kopi dengan campuran susu terus mengalami perkembangan. Meski demikian, beberapa varian klasik seperti cappuccino, Viennese melange, dan café au lait asal Prancis tetap memiliki penggemar setia. Di sisi lain, jenis kopi susu modern juga semakin diminati. Salah satu yang paling menonjol adalah flat white yang terbuat dari double espresso dan susu berbusa.
Minuman ini berasal dari Australia dan Selandia Baru, yang telah dikonsumsi di sana sejak 1980-an. Kini, flat white menjadi sajian umum di banyak kedai kopi di berbagai negara.
Di Indonesia, racikan kopi susu yang paling terkenal adalah kopi susu gula aren. Perpaduan manisnya gula aren dengan kopi susu ini menjadi kombinasi minuman hits yang populer sejak sepuluh tahun terakhir.
Simak Video "Video: Bersantai Ditemani Kopi Susu Anggur di Majalengka"
[Gambas:Video 20detik]
(sob/adr)