Jadi tukang masak rumahan, wanita ini memiliki penghasilan yang terbilang tinggi. Bahkan jika dihitung-hitung, penghasilannya lebih besar dari pegawai kantoran.
Seorang perempuan asal Mumbai, India menjadi perbincangan netizen setelah membagikan pengalamannya di media sosial tentang penghasilan juru masaknya atau tukang masak rumahan yang disewanya.
Dilansir dari Storypick (04/08/2025), Ayushi Doshi, pengacara yang tinggal di sebuah kompleks perumahan di Mumbai mengungkap juru masak pribadinya mengenakan tarif sebesar âš18.000 (Rp 3,4 juta) per rumah setiap bulannya. Tugasnya hanya masak makanan dengan porsi 2 kali makan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun yang menarik, sang juru masak hanya menghabiskan waktu maksimal 30 menit di setiap rumah untuk masak di sana.
Menurut penuturannya, juru masak tersebut bekerja di 10 -12 rumah dalam kompleks yang sama setiap harinya. Hal ini memungkinkan juru masak tersebut untuk menghindari waktu tempuh antar lokasi dan menyelesaikan seluruh pekerjaannya secara efisien.
![]() |
Dengan sistem kerja tersebut, penghasilan bulanannya diperkirakan mencapai âš1,8 hingga âš2 lakh atau setara dengan Rp 35 juta - Rp 40 juta jika dikonversi ke rupiah. Jumlah ini bahkan melampaui gaji rata-rata banyak karyawan kantoran di kota besar seperti Jakarta.
Ayushi menyampaikan kekagumannya terhadap efisiensi dan keterampilan juru masaknya. Ia menulis bahwa sang juru masak tidak hanya mendapatkan bayaran tinggi, tetapi juga mendapatkan makanan dan teh gratis di setiap rumah yang ia datangi. Pembayaran dari para klien pun dilakukan tepat waktu atau sang juru masak akan meninggalkan pekerjaannya tanpa basa-basi.
Unggahan tersebut memicu berbagai tanggapan dari pengguna media sosial. Beberapa meragukan keabsahan cerita itu, mempertanyakan apakah memasak dalam waktu 30 menit untuk porsi dua kali makan memang memungkinkan?
Namun Ayushi bersikukuh bahwa hal itu adalah hal yang wajar di Mumbai, khususnya di lingkungan tempat tinggalnya. Ia menyebut bahwa di daerah perkotaan yang tergolong mapan, tarif tersebut sudah menjadi standar bagi juru masak yang memiliki reputasi baik dan dapat diandalkan.
![]() |
Menanggapi komentar negatif, Ayushi menjelaskan bahwa perbedaan gaya hidup dan biaya hidup di berbagai wilayah menjadi faktor utama mengapa tarif jasa seperti ini bisa sangat bervariasi.
Ia menambahkan juru masak yang ia maksud telah bekerja di lingkungannya selama hampir sepuluh tahun dan dipercaya oleh seluruh keluarga di kompleks tersebut.
Dengan cerita ini, Ayushi mengajak orang-orang untuk tidak lagi meremehkan profesi yang tidak berkaitan dengan pegawai kantoran. Menurutnya kesuksesan sejati justru terletak pada kemampuan dan menguasai berbagai keterampilan.
(sob/adr)