Siapa Sangka! 5 Makanan Mahal Ini Dulunya Makanan Rakyat Jelata

Siapa Sangka! 5 Makanan Mahal Ini Dulunya Makanan Rakyat Jelata

Sonia Basoni - detikFood
Minggu, 20 Jul 2025 19:00 WIB
Makan Sushi Sekali Suap, Netizen Ini Diejek Kampungan oleh Calon Mertua
Foto: Ilustrasi Getty Images/iStockphoto
Jakarta -

Banyak makanan mahal yang kini identik sebagai menu restoran kelas, tapi ternyata dulunya merupakan makanan rakyat jelata. Ini daftarnya!

Selama ratusan tahun banyak kasta makanan yang berubah dari yang tadinya dianggap sebagai makanan untuk orang biasa, mendadak berubah naik kelas jadi makanan mahal yang banyak ditemukan di restoran mewah dan berkelas.

Truffle, lobster dan caviar misalnya, dulu dianggap makanan menjijikkan dan hanya dikonsumsi oleh kalangan rakyat jelata karena melimpah dan mudah didapat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Akan tetapi, seiring waktu beberapa faktor mengubah ini semua. Mulai dari kelangkaan bahan, teknik memasak yang makin rumit, serta citra mewah yang dibentuk di kalangan bangsawan membuat makanan-makanan ini naik kelas. Kini hidangan tersebut menjadi simbol status sosial, disajikan di restoran mahal dengan harga selangit.

Dilansir dari Listverse (18/07/2025), berikut lima makanan yang dulunya dianggap makanan untuk rakyat jelata, tapi kini sudah naik kelas:

1. Truffle

Truffle hitam yang fantastis harganyaTruffle hitam yang fantastis harganya Foto: Getty Images/iStockphoto

Pada masa Romawi kuno, jamur truffle dikenal sebagai makanan lezat yang dihargai kalangan elite. Namun pada Abad Pertengahan, jamur mahal ini sempat mengalami penurunan reputasi karena dianggap makanan yang berhubungan dengan sihir dan nafsu.

ADVERTISEMENT

Pihak gereja memandang truffle sebagai makanan tidak suci karena tumbuh dari dalam tanah, sehingga hanya kaum miskin yang mengonsumsinya sebagai alternatif dari keterbatasan pilihan makanan.

Perubahan besar terjadi ketika Raja Louis XIV dari Prancis mulai menghidangkannya dalam jamuan kerajaan. Meski upayanya untuk membudidayakan truffle tidak berhasil, popularitas truffle meningkat pesat pada abad ke-19 dan terus berkembang hingga kini. Bahkan kini truffle masuk ke dalam daftar salah satu bahan makanan termahal di dunia.

2. Foie Gras

Perjalanan Foie Gras dari Mesir Kuno hingga PerancisPerjalanan Foie Gras dari Mesir Kuno hingga Perancis Foto: Getty Images/dashu83

Foie gras merupakan olahan makan dari hati bebek atau angsa yang digemukkan secara paksa. Makanan ini pertama kali ditemukan di Mesir kuno. Lukisan di makam Mesir menunjukkan praktik pemberian makan paksa terhadap unggas, tetapi saat itu foie gras tidak dianggap sebagai makanan mewah. Hidangan ini lebih banyak dikaitkan dengan masyarakat kelas pekerja atau bahkan budak.

Bangsa Romawi kemudian mulai menghargai foie gras sebagai seni kuliner. Praktik ini dilestarikan dan disebarluaskan oleh komunitas Yahudi yang bermigrasi ke Eropa.

Namun sekali lagi Raja Louis XIV dari Prancis berperan penting dalam menjadikan foie gras simbol kuliner mewah yang dikenal luas dengan nama Prancisnya. Hingga kini, foie gras tetap menjadi hidangan prestisius meskipun terus menuai kontroversi karena prosesnya yang dianggap menyiksa hewan.

3. Kaviar

CaviarCaviar Foto: Getty Images

Kaviar atau telur ikan sturgeon menjadi contoh perubahan status kuliner paling drastis. Selama ribuan tahun, kaviar sangat melimpah dan umumnya dikonsumsi oleh para nelayan yang menangkap ikan tersebut.

Bahkan pada abad ke-19, bar-bar di Amerika menyajikan kaviar secara cuma-cuma sebagai camilan asin untuk mendorong konsumsi minuman beralkohol.

Namun karena eksploitasi kaviar yang berlebihan, pembatasan perdagangan, dan faktor komersial lainnya membuat ketersediaan kaviar menurun drastis. Kelangkaan ini berujung pada kenaikan nilai kaviar hingga menjadi salah satu makanan paling mewah dan mahal di dunia.

4. Lobster

Stroberi Cokelat hingga Lobster Jadi Makanan Favorit Saat ValentineLobster Jadi Makanan Favorit kalangan atas. Foto: MyFitnessPal/iStock

Kini dikenal sebagai simbol kemewahan, lobster dulunya justru dianggap makanan rendahan. Ketika para pemukim Eropa tiba di Amerika Utara, mereka menemukan populasi lobster yang sangat melimpah. Lobster menjadi makanan pokok bagi budak, narapidana, dan masyarakat miskin.

Persepsi terhadap lobster berubah seiring dengan perkembangan metode pengawetan dan pengolahan yang meningkatkan cita rasanya serta memungkinkan distribusi ke wilayah lain.

Lambat laun, kombinasi antara kelangkaan, kemudahan distribusi, dan teknik memasak yang lebih baik menjadikan lobster salah satu sajian kelas atas yang dicari di restoran mewah.

5. Sushi

rumput plastik sushi sushi Foto: Getty Images/keiichihiki

Sebelum menjadi populer seperti sekarang, makanan asal Jepang ini awalnya hanya metode mengawetkan ikan dengan nasi fermentasi. Namanya dikenal sebagai narezushi.

Pada masa itu, sushi lebih berfungsi sebagai kebutuhan ketimbang hidangan istimewa. Transformasi terjadi pada awal abad ke-19 ketika Hanaya Yohei memperkenalkan nigiri sushi di sebuah kedai kecil di Jepang.

Popularitas sushi sebagai makanan mahal dimulai pada akhir 1970-an dan awal 1980-an. Saat California roll menjadi tren di Amerika, masyarakat kelas atas mulai menuntut versi sushi dengan kualitas dan teknik terbaik.

Hal ini mendorong lahirnya tren sushi premium yang menggunakan bahan berkualitas tinggi dan teknik penyajian yang teliti. Kini sushi dapat ditemukan dalam berbagai kelas harga dan mutu, dari kedai jalanan hingga restoran berbintang.

Halaman 2 dari 2
(sob/adr)

Hide Ads