5 Fakta Makanan yang Bikin Auto Mual, Ada Kotoran hingga Kulit Babi

5 Fakta Makanan yang Bikin Auto Mual, Ada Kotoran hingga Kulit Babi

Sonia Basoni - detikFood
Kamis, 03 Jul 2025 18:30 WIB
5 Fakta Makanan yang Bikin Auto Mual, Ada Kotoran hingga Kulit Babi
Foto: Getty Images/iStockphoto
Jakarta -

Meski tidak terlihat ekstrem atau menjijikkan, beberapa makanan ini menyimpan fakta mengejutkan. Mulai dari makanan yang mengandung kotoran hingga kulit babi.

Tak semua makanan tampak selezat rasanya. Di balik hidangan-hidangan yang biasa tersaji di meja makan, tersembunyi sejumlah fakta yang bisa membuat siapapun mengernyitkan dahi.

Bagi sebagian orang, apalagi yang tidak familiar dengan budaya kuliner tertentu, aroma menyengat, tekstur aneh, atau penampilan yang mencolok bisa langsung menimbulkan rasa enggan bahkan jijik sebelum mencicipinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun yang lebih mengejutkan ada beberapa makanan yang tampak biasa saja, tapi memiliki fakta menarik di baliknya. Beberapa di antaranya memiliki asal-usul yang tidak terduga, mengandung kotoran, hingga bahan yang tak biasa dan masih banyak lagi.

Dilansir dari Bodi (02/07/2025), berikut lima fakta makanan mengejutkan yang jarang diketahui banyak orang:

ADVERTISEMENT

1. Tiram Mentah Ternyata Masih Hidup

5 Fakta Makanan yang Bikin Auto Mual, Ada Kotoran hingga Kulit BabiTiram Mentah Ternyata Masih HidupFoto: Getty Images/iStockphoto

Bagi penggemar makanan laut, menyantap sepiring tiram mentah dingin ditemani perasan lemon segar memang enak. Apalagi menu tiram mentah memberikan sensasi segar dan asin yang khas.

Namun tak banyak yang menyadari bahwa istilah mentah dalam konteks tiram bukan sekadar tidak dimasak, tetapi juga berarti masih hidup.

Tiram yang sudah mati dapat dengan cepat terkontaminasi bakteri berbahaya. Oleh karena itu, restoran dan tempat makan yang menjual menu tiram ini kebanyakan menyajikan tiram yang masih hidup.

Untuk menjaga kesegarannya, tiram dikirim dalam kondisi lembap dan dingin. Hal ini memungkinkan mereka tetap hidup selama satu hingga dua minggu setelah dipanen. Jadi saat menelan tiram mentah, sebenarnya seseorang sedang menelan makhluk hidup.

2. Perisa Vanila dan Berang-Berang

Vanila asli yang diekstrak dari biji vanila dikenal mahal, bahkan menjadi rempah termahal kedua setelah saffron. Karena itu banyak produsen makanan memilih alternatif vanila lain yang lebih murah, tapi memiliki aroma dan rasa serupa yakni castoreum.

Castoreum adalah sekresi yang berasal dari kelenjar castor milik berang-berang. Letaknya di dekat anus dan digunakan berang-berang untuk menandai wilayah mereka.

Setelah melalui proses khusus, zat ini menghasilkan aroma manis menyerupai vanila. Zat ini sering digunakan untuk campuran es krim, puding, permen, kue, bahkan parfum. Meski terdengar menjijikkan, penelitian yang dirilis International Journal of Toxicology tahun 2007, menyatakan bahwa castoreum tidak menimbulkan risiko kesehatan.

3. Permen Gummy Terbuat dari Kulit Babi

vitamins for kids like jelly candy, closeupvPermen Gummy Terbuat dari Kulit Babi. Foto: iStock

Permen kenyal seperti gummy bear dan gummy worm menjadi camilan favorit banyak orang. Namun di balik tekstur lembutnya, terdapat fakta yang mungkin mengejutkan bahwa sebagian besar permen gummy dibuat dari gelatin, zat yang dihasilkan dari perebusan kulit, tulang, ligamen, dan tendon hewan seperti sapi dan babi.

Jadi bukan tidak mungkin kalau produk permen gummy yang bertebaran di pasaran dan mengandung gelatin babi, sebenarnya terbuat dari campuran kulit babi.

Karena gelatin inilah yang memberi tekstur kenyal khas pada permen tersebut. Kini banyak produsen permen gummy yang menggunakan bahan vegetarian bebas gelatin hewani.

4. Irisan Lemon Mengandung Kotoran

Irisan lemon sering kali tersedia di restoran, siap diperas ke dalam teh panas atau minuman bersoda dingin. Namun penelitian di Journal of Environmental Health mengungkapkan bahwa dari 76 potong lemon yang diambil dari 21 restoran, hampir 70% terkontaminasi oleh 25 jenis bakteri dan jamur, termasuk bakteri tinja dan E. coli.

Meskipun belum ada laporan wabah penyakit yang dikaitkan langsung dengan penggunaan buah lemon di restoran, studi tersebut tetap menyoroti potensi risiko kesehatan.

Peneliti menduga kontaminasi ini terjadi akibat kurangnya kebersihan saat penanganan lemon, baik oleh pekerja dapur maupun pihak lain sebelum buah tersebut tiba di restoran. Selain itu kulit jeruk yang berpori memberi banyak ruang bagi mikroba untuk menetap.

5. Mesin Es Batu Lebih Kotor dari Toilet

5 Fakta Makanan yang Bikin Auto Mual, Ada Kotoran hingga Kulit BabiMesin Es Batu Lebih Kotor dari Toilet. Foto: Getty Images/iStockphoto

Es batu tampaknya merupakan komponen yang aman dalam minuman dan mudah ditemukan di mana-mana. Namun kenyataannya mesin pembuat es di restoran dapat menjadi sarang bakteri.

Air yang digunakan untuk membuat es bisa terkontaminasi mikroorganisme berbahaya. Selain itu, praktik sanitasi yang buruk seperti mengambil es dengan tangan langsung semakin memperbesar risiko kesehatan.

Sebuah studi pada tahun 2017 menemukan bahwa dari 105 mesin es yang diteliti, sekitar 22 persen di antaranya mengandung bakteri E. coli. Sementara banyak mesin es lainnya mengandung bakteri berbahaya serupa.

Selama tiga dekade terakhir, sejumlah penelitian dan laporan dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mencatat adanya kasus gastroenteritis yang dikaitkan dengan konsumsi es batu yang terkontaminasi.

Halaman 2 dari 2
(sob/adr)

Hide Ads