4 Fakta Dodol Betawi, Kudapan Manis Lengket Asli Jakarta

3. Filosofi Persaudaraan

Suku Betawi dikenal dengan persaudaraannya yang erat. Laman Kebudayaan.kemdikbud membenarkan bahwa dahulu keluarga Betawi hidup berdekatan.

Antara anggota keluarganya juga saling melengkapi satu sama lain. Tak membedakan laki-laki dan perempuan, semua anggota keluarga besar memiliki perannya masing-masing.

Anggota keluarga laki-laki ditugaskan mengaduk adonan, sementara yang perempuan bertugas menyiapkan bahan-bahan untuk dimasak. Melansir laman Historia, Yahya Andi Saputra, wakil ketua Lembaga Kebudayaan Betawi, juga menyebut bahwa orang Betawi menganggap dodol sebagai kue silaturahmi.

Pembuatan dodol yang bergotong royong menjadi ciri khas prosesnya. Foto: Getty Images/seraj mahmoud

4. Perkembangan dari Masa ke Masa

Dalam berbagai sumber, disebutkan bahwa proses pembuatan dodol Betawi selalu dilakukan secara gotong royong dan penuh dengan kebersamaan. Dahulu rumah produksi dodol sendiri mempekerjakan orang-orang yang ada di sekelilingnya.

Namun lambat laun produsen dodol Betawi dengan cara tradisional semakin tergerus zaman. Pengrajinnya semakin sedikit sebab minimnya generasi penerus yang mempelajari proses membuat dodol Betawi secara tradisional.

Saat tim detikfood mengunjungi Pekan Raya Jakarta (24/6) penjual dodol tradisional juga berkurang. Jumlah ini menurun dibandingkan tahun 2022 di mana penjual dodol masih banyak, bahkan ada area Rumah Betawi untuk pengunjung melihat proses pembuatan dodol Betawi tradisional secara langsung.