3. Food Carving
Secara harfiah food carving juga bisa diartikan sebagai seni memahat makanan. Namun aliran ini berbeda dengan food sculpture.
Food carving lebih diterapkan pada benda-benda yang lebih kecil dengan teknik yang sederhana. Misalnya pada buah dan sayur.
Tujuannya hanya untuk membuat makanan tampil dalam bentuk yang lebih cantik sebelum dinikmati. Di Indonesia sendiri food carving kerap dijadikan kompetisi yang bergengsi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
4. Busana dari Makanan
Melansir laman Vogue Business, tahun 2025 muncul sebuah tren moda yang temanya terinspirasi makanan. Artinya ada beberapa aksesoris atau bahkan pakaian yang menerapkan kuliner dalam pembuatannya.
Salah satu yang paling tampak sederhana dan unik ialah tas kecil yang menggunakan logo saus tomat buatan Kate Spade. Para peneliti dalam bidang makanan dan minuman menyebut tren ini juga diartikan sebagai simbol kekacauan pangan di dunia.
Brand moda bernama Maor Zabar bahkan tak sungkan sengaja menghadirkan hiasan kepala yang terinspirasi dari makanan. Mulai dari sekeranjang buah hingga topi berbentuk roti.
5. Molecular Gastronomy
Aliran seni ini tengah ramai diperbincangkan dan diminati. Molecular Gastronomy adalah disiplin ilmu saintifik yang mengeksplorasi tentang perubahan kimia dan fisika pada makanan.
Hasilnya, makanan dapat disajikan dengan penampilan yang berbeda bahkan jauh dari bentuk aslinya. Salah satu penyajian makanan yang menerapkan molecular gastronomy ialah dengan teknik Deconstructed.
Molecular Gastronomy memperbolehkan seluruh komponen dihadirkan dalam bentuk terpisah untuk menyajikan bentuk hidangan yang baru. Namun ketika setiap komponen dinikmati bersamaan takkan ada rasa yang berbeda dari makanan aslinya.
(dfl/adr)