Uniknya Soto Kraksaan Khas Probolinggo, Pakai Irisan Singkong dan Koya Kelapa

Riska Fitria - detikFood

Selasa, 10 Jun 2025 18:00 WIB

Melintasi jalur Pantura, jangan lupa mampir sarapan soto koya Kraksaan yang legendaris di Probolinggo. Kuliner satu ini sudah eksis sejak era kolonial lho. — Foto: Muhammad Ridho

Jakarta -

Tak melulu soto Lamongan atau soto Ambengan, di daerah Jawa Timur juga ada soto Kraksaan. Sotonya unik karena disajikan dengan irisan singkong.

Indonesia memiliki soto Nusantara dari berbagai daerah. Masing-masing memiliki keunikan tersendiri, baik dari bahan-bahan, cara penyajian, hingga sejarah di baliknya.

Salah satu yang jarang terdengar adalah soto Kraksaan asal Probolinggo, Jawa Timur. Meskipun sama-sama dari Jawa Timur, tetapi berbeda dengan soto Lamongan dan Ambengan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari Good News From Indonesia (16/05/25) berikut fakta tentang soto Kraksaan:

1. Asal-usul Soto Kraksaan

Soto Kraksaan yang berasal dari Probolinggo, Jawa Timur.Foto: Muhammad Ridho

Dinamakan 'Kraksaan' karena soto ini berasal dari kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Provinsi Jawa Timur. Di daerah tersebut banyak masyarakatnya yang menjual soto Kraksaan.

Soto ini dikenal dengan harganya yang terjangkau. Banyak penjual soto Kraksaan di daerah aslinya yang membanderol seporsinya seharga Rp 10.000.

2. Ciri khas soto Kraksaan

Secara tampilan, soto Kraksaan berbeda dengan soto di Jawa Timur lainnya. Untuk isiannya menggunakan daging ayam jantan yang empuk, jeroan, kulit, tahu, dan telur.

Selain itu, soto ini juga dilengkapi irisan kentang atau singkong yang menjadi ciri khasnya. Sotonya juga disajikan dengan koya, tapi bukan koya kerupuk, melainkan koya kelapa.

Untuk kuahnya, soto Kraksaan menggunakan kuah kaldu ayam yang dicampur santan. Karenanya kuahnya berwarna kuning keruh dengan bercak santan kelapa.

Keunikan soto Kraksaan ada di halaman berikutnya.

3. Bumbu yang dipakai

Soto Kraksaan disajikan dengan irisan kentang atau singkong dan koya kelapa. Foto: Muhammad Ridho

Bumbu dasar yang digunakan untuk meracik soto Kraksaan sebenarnya lebih mirip dengan soto Lamongan. Mulai dari bawang merah, bawang putih, merica, ketumbar sangrai, serai, jahe, lengkuas, dan kunyit.

Hanya saja, bumbu soto Kraksaan tidak menggunakan kemiri. Penggunaan koya kelapa juga menjadi daya tarik tersendiri. Kelapa parut pertama disangrai sampai kecokelatan.

Setelah berubah warna jadi kecokelatan dan mengeluarkan aroma, baru diangkat dan disajikan sebagai koya kerupuk. Berbeda dengan soto Lamongan yang menggunakan koya kerupuk udang.

4. Rekomendasi tempat makan soto Kraksaan

Di kota asalnya, mudah untuk menemukan soto Kraksaan. Salah satu yang terkenal adalah Warung Soto Pak Koya yang berlokasi di sebelah barat Gedung Islamic Center.

Warung soto tersebut merupakan milik Pak Kuya yang sudah berdiri sejak 1950. Kini, warungnya masih eksis dan dikelola oleh cucunya yang bernama Mardiyah.

Warung ini juga dikenal sebagai pelopor soto Kraksaan, maka tak heran warungnya paling ramai. Bahkan warung ini pernah mendapat juara pertama sebagai makanan khas se-Jawa Timur pada 1991.