Tradisi Unik di Gunungkidul, Sego Kiso dalam 'Tas Ayam' Daun Kelapa

Tradisi Unik di Gunungkidul, Sego Kiso dalam 'Tas Ayam' Daun Kelapa

Diah Afrilian - detikFood
Senin, 19 Mei 2025 16:30 WIB
Tradisi Unik di Gunungkidul, Sego Kiso dalam Tas Ayam Daun Kelapa
Foto: Instagram/timbulsuryanto
Jakarta -

Di Gunungkidul, ada tradisi unik yang bernama sego kiso. Nasi bungkus yang dibagikan pada acara syukuran dikemas dengan tas janur yang cantik.

Indonesia yang majemuk memiliki banyak budaya dan tradisi yang berbeda di setiap daerahnya. Keunikan pada setiap budaya yang membuat kekayaan masyarakatnya saling melengkapi satu sama lain.

Buktinya tradisi yang unik di setiap daerah terlihat dari penyajian besek atau nasi bungkus. Biasanya besek akan dibagikan ketika ada acara tertentu, seperti pengajian, syukuran, atau berbagai upacara keagamaan lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di Gunungkidul, ada kemasan nasi besek yang unik dan tidak bisa ditemukan di tempat lain. Namanya Sego Kiso atau yang juga disebut dengan Nasi Besek Rasul, di balik namanya yang unik penyajiannya juga memiliki maksud tertentu.

Baca juga: Tupai King Dinobatkan Sebagai Durian Premium Kalahkan Black Thorn

ADVERTISEMENT

Berikut ini fakta sego kiso yang dirangkum dari berbagai sumber:

Tradisi Unik di Gunungkidul, Sego Kiso dalam 'Tas Ayam' Daun KelapaDi Gunungkidul ada tradisi unik yang membagikan makanan dengan tas janur mirip tas ayam. Foto: Instagram/timbulsuryanto

Penamaan yang Unik

Sorotan terhadap sego kiso diawali oleh kunjungan seorang anggota DRPD Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Fraksi PKB saat berkunjung ke Gunungkidul, Yogyakarta. Dalam video singkatnya, ia mengunggah proses pembagian sego kiso setelah warga melangsungkan syukuran.

Sego kiso biasa juga disebut sebagai Besek Rasul. Sego kiso perarti nasi kiso atau nasi kisa yang merujuk pada bentuk kemasannya mirip seperti tas ayam.

Tas untuk sego kisi dibuat dari anyaman daun kelapa dengan bentuk memanjang. Di bagian atasnya ada sebilah kayu sebagai sisi untuk memegang nasi bungkus tersebut agar tak jatuh atau berantakan.

Bagian ujung atasnya sebagian ujung daun kelapa juga tampak diikat dengan kencang. Banyak netizen yang menyebut tradisi ini sebagai salah satu bentuk ekonomi hijau yang sedang digadang-gadang oleh pemerintah.

Hanya Disajikan pada Saat Tertentu

Sego kiso atau besek rasul tidak disajikan pada seluruh perayaan. Sego kiso hanya akan disajikan pada waktu Rasulan atau tradisi pasca panen yang masih dipraktikkan di Gunungkidul, Yogyakarta.

Tradisi ini dilakukan masyarakat setempat sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil panen yang melimpah. Doa-doa dan upacara keagamaan yang dipanjatkan juga bertujuan untuk memohon keselamatan dan menolak bahaya.

Ada lima acara rasulan yang biasanya dilakukan oleh masyarakat Gunungkidul. Melansir laman Pemerintahan Kabupaten Gunungkidul, rangkaiannya berupa kerja bakti, pentas kesenian tradisional, kenduri, pawai gunungan, dan kirab budaya.

Fakta sego kiso lainnya berlanjut di halaman berikutnya.

Dimeriahkan Pawai Gunungan dan Kenduri

Sebelum pembagian besek, biasanya masyarakat sekitar akan melaksanakan pawai gunungan. Pawai atau kirab ini dilakukan dengan cara menumpuk berbagai hasil panen hingga tinggi dan menggunung.

Bahan-bahan makanan akan diarak keliling kampung dan dipikul oleh beberapa warga. Setelah diarak dan didoakan, pawai gunungan akan berhenti pada satu titik yang sudah ditentukan.

Warga yang sudah berkumpul di sana nantinya diperbolehkan mengambil bahan-bahan makanan dari gunungan tersebut dengan cara berebut. Baru kemudian ada cara kenduri untuk mempererat silaturahmi antar warga melalui makan bersama.

Tradisi Unik di Gunungkidul, Sego Kiso dalam 'Tas Ayam' Daun KelapaBernama Sego Kiso, isian beseknya sederhana hanya dengan nasi uduk, ayam goreng, bihun atau mie, dan kerupuk. Foto: Instagram/timbulsuryanto

Isian yang Sederhana namun Lengkap

Isian dari sego kiso sendiri layaknya besek atau nasi bungkus sederhana yang dibagikan kepada banyak orang. Konon ada susunannya sendiri yang dilakukah oleh masyarakat Gunungkidul untuk mengisi kiso atau tas dari anyaman janur.

Di dalamnya diisi nasi uduk, kerupuk, oseng-oseng, mie dan atau bihun, serta ayam ingkung sebagai lauknya. Setiap komponen isian dikemas dengan rapi menggunakan plastik satu per satu.

Menu isian sego kiso dimasak oleh warga Gunungkidul secara bergotong royong. Pada tradisi ini dapat dilihat jelas bagaimana nilai budaya dan tradisi yang mencerminkan rasa syukur juga kerjasama antara manusia yang rukun dan saling membantu.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Nasi Bungkus Jejepangan di Palmerah"
[Gambas:Video 20detik]
(dfl/odi)

Hide Ads