Pulang dari Jepang, pria ini terinspirasi buka gerai nasi bungkus ala Jepang. Seporsinya dibanderol mulai Rp 15.000 dengan kondimen komplet.
Nasi bungkus identik dengan makanan khas Indonesia. Namun, di sebuah gerai dekat kampus BINUS Kemanggisan, Jakarta Barat ini menawarkan nasi bungkus ala Jepang.
Nasinya disajikan dengan alas daun pisang, tetapi dilengkapi dengan kondimen lauk dan bumbu khas Jepang. Gerai tersebut bernama Nasimura yang masih terbilang baru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Indra, selaku owner Nasimura mengatakan bahwa gerai ini baru beroperasi pada 26 Februari 2025 lalu. Meski begitu, gerainya sudah menjadi favorit mahasiswa karena murah dan enak.
1. Terinspirasi dari kuliner Jepang
![]() |
Indra mengatakan bahwa inspirasinya mendirikan nasi bungkus ala Jepang ini berawal dari tampilan nasi bungkus di Indonesia yang kebanyakan terkesan sederhana.
Kemudian, ia memadukan dengan cita rasa Jepang setelah bekerja puluhan tahun di sebuah perusahaan di Jepang. Menurutnya, ia memiliki keterikatan tersendiri dengan Negeri Sakura tersebut
"Kebetulan saya selama 25 tahun itu bekerja di sebuah perusahaan Jepang yang ada di Indonesia, selain itu juga beberapa kali liburan ke Jepang sehingga secara tidak langsung itu mempengaruhi sudut pandang saya," ujar Indra saat ditemui detikcom di gerai (16/04/25).
2. Tetap menggunakan produk lokal
![]() |
Meskipun menawarkan nasi bungkus ala Jepang, Indra menekankan bahwa ia tetap menggunakan bahan-bahan dari produk lokal. Salah satunya pada penggunaan beras.
"Nah ini kembali bahwa kita tetap menghargai hasil produksi petani Indonesia. Janganlah kita menggunakan beras impor. Tetapi tetap menggunakan beras yang dihasilkan oleh petani Indonesia," tuturnya lagi.
Ia menjelaskan bahwa ia hanya menggunakan teknik memasak dan resep ala Jepang. Ia konsisten menggunakan produk lokal untuk menghargai jasa para petani Indonesia.
Menu yang ditawarkan di Nasimura ada di halaman berikutnya.
3. Dipadukan dengan sambal Nusantara
![]() |
Yang unik lagi, pada cita rasa nasi bungkus ala Jepang ini, Indra juga menambah sentuhan Nusantara. Ia memadukan dengan sambal merah dan sambal ijo khas Indonesia sebagai pelengkap.
"Ada sambal ijo dan sambal merah, ini kita namakan pakai nama warna dari bahasa Jepang. Kalau sambal merah dinamakan Akarui dan sambal ijo dinamakan Midori," lanjut Indra.
Selain itu, juga ada sambal bawang yang menjadi kondimen utama setiap porsi makan. Sambal tersebut dipakai untuk menggantikan wasabi, chili oil, atau bubuk cabai yang biasa dipakai pada makanan Jepang.
4. Mulai Rp 15.000 bisa kenyang
![]() |
Nasi Omega menjadi menu yang favorit, karena harganya yang terjangkau. Seporsinya dibanderol sekitar Rp 15.000 dilengkapi dengan telur dadar ala Jepang, sosis ayam, dan dilumuri dengan saus yakiniku.
Nasinya pulen, manis umami dari saus yakinikunya. Telur dadarnya juga lembut dan buttery. Dimakan dengan sambal bawang yang pedas, ternyata cocok dan menyatu.
![]() |
Selain itu, ada juga menu Nasi Sapi Yakiniku seharga Rp 34.000. Kondimennya sama, dilengkapi dengan telur dan saus yakiniku. Daging sapinya berupa slice yang dilumuri dengan adonan tepung yang krispi.
Jika ingin yang lebih menyenangkan bisa pesan Nasi Kari seharga Rp 65.000. Nasinya disajikan dengan porsi royal bahkan bisa dimakan untuk dua orang.
Nasi kari tersebut disajikan dengan chicken katsu yang berukuran jumbo. Teksturnya renyah di luar, dan empuk juicy di dalam. Ada tambahan telur mata sapi dan saus yakiniku yang manis dan umami.
5. Langganan mahasiswa BINUS
![]() |
Lokasinya yang berdekatan dengan kampus BINUS Kemanggisan, Jakarta Barat membuat gerai Nasimura ini jadi langganan mahasiswa. Harganya pun sesuai dengan kantong mahasiswa.
Apalagi gerai ini juga berdempetan dengan sebuah indekos. Terkadang pelayan juga menawarkan jasa antar makanan sampai ke depan pintu kamar kos.
Nasimura ini juga memiliki area dine in dua lantai. Gerai ini buka setiap hari mulai dari pukul 10.00-22.00.