Pemilik Lekker Paimo Tutup Usia, Ini 4 Fakta Perjalanan Bisnisnya

Pemilik Lekker Paimo Tutup Usia, Ini 4 Fakta Perjalanan Bisnisnya

Diah Afrilian - detikFood
Jumat, 11 Apr 2025 13:00 WIB
Pemilik Lekker Paimo Tutup Usia, Ini 4 Fakta Perjalanan Bisnisnya
Foto: Istimewa
Jakarta -

Pemilik Leker Paimo yang legendaris di Semarang tutup usia. Begini perjalanan bisnisnya yang masih populer dan membuat pelanggan setianya sedih atas wafatnya.

Membahas kuliner enak dan legendaris di Semarang tak ada habisnya. Mulai dari soto, es krim, hingga camilan ringan lainnya yang sudah populer sejak puluhan tahun silam.

Salah satunya ialah Leker Paimo yang menyajikan leker dengan ragam topping menarik. Namun kabar duka datang dari warung leker ini sebab pemiliknya, Paimo, tutup usia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Warung leker yang cikal bakalnya sudah berada sejak 47 tahun silam kemudian populer dengan pelanggan setia yang mengaku sudah berlangganan sejak semasa sekolah. Berita duka tersebut disambut kesedihan yang mendalam dari para pelanggan Paimo.

Baca juga: 5 Nasi Cumi Hitam Enak di Jakarta yang Berlimpah Bumbunya

ADVERTISEMENT

Berikut ini 4 fakta perjalanan Paimo yang legendaris di Semarang:

Pemilik Lekker Paimo Tutup Usia, Ini 4 Fakta Perjalanan BisnisnyaPemilik Lekker Paimo yang legendaris di Semarang dikabarkan tutup usia. Foto: Istimewa

1. Lekker legendaris di Semarang

Melansir PWMJateng, Lekker Paimo diakui sudah eksis sejak 1978. Awalnya Paimo hanya berjualan lekker dengan berkeliling menggunakan gerobak kecil dan sepedanya dengan kompor sederhana untuk memasak lekkernya.

Pada tahun 1997-1998 akhirnya ia mendapatkan tempat untuk memangkal dengan bangunan semi permanen. Paimo memanfaatkan tempat tersebut untuk berjualan lekker sekaligus menyediakan tempat makan bagi pelanggan.

Lokasinya yang berdekatan dengan sekolah Kolese Loyola membuat lekker ini menjadi kegemaran banyak murid sekolah. Sampai akhirnya lekker buatan Paimo populer dan tak hanya diburu anak sekolah tetapi juga para pelancong yang datang ke Semarang.

2. Pemiliknya Wafat di Usia 58 tahun

Pemilik warung lekker legendaris ini rupanya memiliki nama lengkap Paimo Al Suparmo. Sejak usia muda, Paimo telah ikut berjualan dengan salah satu warga keturunan China yang mengantarkannya menjadi penjual lekker populer.

Kerja kerasnya dilakukan untuk memberi kehidupan yang layak bagi keluarga, sampai-sampai dirinya kini digadang-gadang menjadi salah satu nasabah prioritas Bank BCA. Namun kabar mengejutkan disampaikan pertama kali oleh akun Facebook Kurniawan Xie Yin Kang yang menyebut Paimo telah meninggal dunia pada Kamis (10/4/25).

Pihak keluarga lantas mengonfirmasi kabar tersebut. Dibenarkan bahwa Paimo telah meninggal dunia pada Kamis, 10 April 2025 tepat pukul 03.00 WIB dini hari. Jenazahnya dimakamkan di hari yang sama di Purwodadi.

Fakta Leker Paimo lainnya berlanjut di halaman berikutnya.

3. Varian Lekkernya yang Beragam

Keunikan Lekker Paimo terletak pada varian isiannya yang unik. Jika biasanya lekker hanya diisi dengan keju, cokelat, atau kacang, Paimo punya cara yang berbeda menyajikan lekkernya.

Adonan lekkernya sendiri tak berbeda dengan lekker tradisional lain. Adonan tipis yang dimasak dengan wajan berputar menggunakan kompor kecil di bagian bawahnya menghasilkan lapisan yang tipis namun renyah.

Topping Lekker Paimo yang bisa diisi seperti martabak telur yang menjadi daya tariknya. Sehingga para pelanggan yang ingin datang bersama rombongan juga tak perlu khawatir akan selera makan yang berbeda-beda dari setiap anggota keluarganya.

Pemilik Lekker Paimo Tutup Usia, Ini 4 Fakta Perjalanan BisnisnyaDuka yang mendalam dirasakan pelanggan setia Paimo yang berlangganan sejak semasa sekolah. Foto: Istimewa

4. Duka Cita dari Pelanggan Setia Paimo

Menyelami kabar duka cita atas meninggalnya pemilik Lekker Paimo, begitu banyak informasi yang tersebar lintas media sosial. Rata-rata netizen yang mengomentari adalah pelanggan Lekker Paimo sejak semasa sekolah dan merasa sedih atas kabar duka tersebut.

"Leker kenangan masa kecil. Dulu sering belu jaman masih SD karena jualan di depan gerbang SD Kebon Dalem. Masih sekitar Rp 50 - Rp 500 per buah lekernya tahun 90an. RIP Paimo," tulis seorang netizen.

"Selamat jalan pak Paimo. Salah satu penggagas kuliner legend di kota Semarang. Mantan lekernya. Tidak ada duanya. Terima kasih Mbah Mo (sebutan akrab pak Paimo). Sudah melayani anak-anak sekolah sejak kami SMA di Loyola selalu dengan senyum dan ramah," timpal netizen lainnya.

Halaman 3 dari 2


Simak Video "Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari"
[Gambas:Video 20detik]
(dfl/odi)

Hide Ads