Punya Nama Aneh, Ketupat Jembut Diperebutkan Saat Syawalan

Punya Nama Aneh, Ketupat Jembut Diperebutkan Saat Syawalan

Diah Afrilian - detikFood
Jumat, 04 Apr 2025 10:00 WIB
10 Nama Makanan Indonesia yang Jorok, Kontol Kejepit hingga Ketupat Jembut
Foto: detikfood/Istimewa
Jakarta -

Selain saat Idul Fitri, masyarakat di pulau Jawa juga merayakan lebaran ketupat atau syawalan. Ada tradisi unik dengan menyajikan ketupat jembut.

Ajaran Islam yang berkembang di Indonesia tak lepas dari pengaruh kebudayaan adat setempat. Selain perayaan Idul Fitri yang identik dengan sajian lebaran dan tradisi mudik, ada juga perayaan keagamaan lainnya yang ikonik.

Ialah syawalan atau yang juga sering disebut sebagai lebaran ketupat. Bagi masyarakat di pulau Jawa, lebaran ketupat menjadi salah satu rangkaian perayaan Idul Fitri yang suci.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Isinya berupa suka cita, berbagi, hingga menyajikan makanan-makanan tradisional yang tak bisa disajikan di hari lain. Di Semarang ada salah satu tradisi unik dengan menyajikan hidangan bernama aneh yaitu ketupat jembut.

Tradisi Syawalan kupat jembut di Gang 2 Pedurungan Tengah dan Kampung Jaten Cilik, Kota Semarang, Rabu (17/4/2024).Bentuknya yang berantakan dengan tauge membuat ketupat ini dijuluki ketupat jembut. Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikJateng

Asal usul nama Ketupat Jembut

Ada begitu banyak jenis ketupat yang dibuat dan dimasak di Indonesia. Istilah ketupat ini identik pada penggunaan daun janur yang dianyam sehingga membentuk wadah untuk dimasukkan beras.

ADVERTISEMENT

Nantinya ketupat akan dimasak dalam waktu yang panjang hingga beras di dalamnya matang dan padat. Tetapi di Semarang ada ketupat yang disajikan bentuk tidak biasanya.

Bagian tengah ketupat ini ditambahkan sayuran berupa toge yang keluar berantakan dari sela-sela janur. Akibat penampilannya yang tak biasa, ketupat ini disebut sebagai ketupat jembut namun tidak ada kaitannya dengan istilah yang vulgar atau porno.

Hanya disajikan saat Syawalan

Melansir Good News From Indonesia, ketupat jembut hanya disajikan pada saat syawalan. Syawalan atau perayaan lebaran ketupat ini ditentukan pada hari keenam dan ketujuh sejak Idul Fitri merujuk pada kalender Islam.

Sebenarnya ketupat ini sudah disiapkan sejak bulan ramadan, selayaknya ketupat yang disajikan sebagai pelengkap opor dan sayur ketupat saat Idul Fitri. Tetapi penyajiannya tidak dilakukan pada hari H perayaan Idul Fitri.

Dipercaya bahwa lebaran ketupat juga berperan meneruskan kemeriahan pelaksanaan lebaran agar tetap gegap gempita. Terutama untuk anak-anak yang tetap rajin datang untuk solat subuh berjamaah di masjid terdekat walaupun ramadan sudah selesai.

Fakta ketupat jembut yang menarik lainnya berlanjut di halaman berikutnya.

Ciri khas ketupat jembut

Dalam buku yang ditulis oleh Murdijati Gardjito, Murulia Nur Utami, dan Chairanisa Chayatinufus disebutkan bahwa ketupat ini punya ciri khas sendiri. Dalam pembuatannya ketupat jembut tidak hanya menggunakan beras polos saja.

Selainkan ada tambahan aneka sayuran sehingga permukaannya akan tidak halus. Awalnya ketupat ini hanya diisi toge secara tak beraturan di dalam bungkus janur yang sudah dianyam.

Namun lama kelamaan banyak masyarakat yang berkreativitas dengan menambahkan sayuran lain seperti kol hingga sambal. Ketupat ini juga ditambahkan bumbu di dalamnya, sehingga rasanya sudah gurih tanpa lauk pelengkap.

Berebut Ketupat Jembut di Semarang, Rabu (12/6/2019).Ada tradisi berebut ketupat pada proses pendistribusiannya kepada warga sekitar. Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikcom

Tradisi berebut ketupat

Munawir, Imam Mushola Al Iman di Pedurungan, Semarang, mengatakan bahwa tradisi ini sudah berlangsung sejak 1951. Sebagaimana dikutip dari GenPI, tradisi membagikan ketupat jembut berlangsung setelah perang dunia kedua yang saat itu warga mengalami kekurangan bahan pokok.

Para warga yang membuat ketupat jembut biasanya akan membagikannya di mushola-mushola dekat pemukiman. Sementara ada juga yang membagikannya dengan cara berkeliling di antara pemukiman warna

Namun di beberapa wilayah ketupat jembut didistribusikan secara meriah. Anak-anak dan warga setempat dibiarkan untuk berebut ketupat tersebut sebagai bentuk mempertahankan tradisi dari nenek moyang secara turun temurun.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari"
[Gambas:Video 20detik]
(dfl/odi)

Hide Ads