Ketupat dan Opor Ayam, Hidangan Lebaran yang Punya Makna Mulia

Ketupat dan Opor Ayam, Hidangan Lebaran yang Punya Makna Mulia

Andi Annisa Dwi R - detikFood
Senin, 31 Mar 2025 10:00 WIB
Ini Alasannya Ketupat dan Opor Ayam Jadi Sajian Wajib Lebaran
Foto: Getty Images/iStockphoto/Kanawa_Studio
Jakarta -

Hidangan Lebaran di Indonesia umumnya berupa ketupat, opor ayam, dan rendang. Di balik kenikmatan tiga hidangan ini ternyata ada makna mulia di baliknya.

Lebaran rasanya tak lengkap tanpa mencicipi makanan tradisional yang memang jadi makanan ikonik Hari Raya. Di setiap daerah pun pasti ada menu khas yang layak dicoba.

Namun, secara umum, menu Lebaran di Tanah Air terdiri dari ketupat, siraman opor ayam, dan lauk rendang. Menu-menu ini rupanya tak hanya enak dan bikin nostalgia, tapi juga memiliki makna mulia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Merangkum berbagai sumber, inilah arti di balik sajian ketupat hingga opor ayam yang jadi hidangan ikonik Lebaran:

1. Makna ketupat

KetupatFoto: iStock

Ketupat punya sejarah panjang dan erat kaitannya dengan penyebaran agama Islam di Tanah Air. Hal ini disampaikan chef sekaligus sejarawan kuliner, Wira Hardiyansyah saat dihubungi detikfood (20/4/2023).

ADVERTISEMENT

Ketupat menjadi media dakwah Sunan Kalijaga, meski sebenarnya sudah ada sejak masa Hindu-Buddha di Indonesia. "Ketupat itu 'laku papat' (yang berarti), ucapanmu, pendengaranmu, tingkah lakumu dan hatimu. Jadi empat tingkah laku pola hidup manusia," kata Wira

Kalimat 'laku papat' dapat diartikan sebagai permintaan maaf yang dilakukan pada momentum lebaran. Permintaan maaf ini meliputi pendengaran, tingkah laku, ucapan, hingga hati manusia kepada manusia lainnya.

Selain itu, "ketupat" dalam bahasa Jawa disebut "kupat". Mengutip CNN Indonesia, dalam permainan kata bahasa Jawa, "kupat" merupakan kependekan dari "ngaku lepat" atau "ndherek lepat" (mengakui kesalahan).

Janur yang dipakai untuk membungkus ketupat juga punya makna spesial. Penggunaan janur yang mengeluarkan aroma khas ini dikaitkan dengan dewi kemakmuran.

Wira menerangkan bahwa setelah memaafkan, diharapkan akan mendapatkan berkah, kesuburan, kemakmuran dan keagungan.

Bentuk janur yang dianyam juga menggambarkan jalan hidup manusia yang berliku dan banyak melakukan kesalahan. Saat disajikan, ketupat dibelah, lalu kulitnya dibuang. Hal ini secara tidak langsung menggambarkan permintaan maaf dan memulai lembaran baru.

Opor ayam dan rendang juga punya makna spesial, baca halaman selanjutnya.

2. Makna opor ayam

Tips opor ayamFoto: Istimewa

Opor ayam disebut Wira dibuat oleh orang Islam yang berasal dari Jawa. Ada makna 'ngapura ing ngapuro' (bermakna) maaf dan memaafkan dari sajian ini.

"Sebelum ada Islam, 'ngapura ing ngapuro' sudah menjadi tradisi orang Jawa untuk meminta maaf. Budaya meminta maaf yang berkembang di Jawa ini juga menjadi media yang digunakan oleh Wali Songo untuk menyebarkan agama Islam," ungkap Wira.

Traveling chef ini mengungkap arti dari menyantap ketupat dan opor ayam saat lebaran adalah sudah memaafkan dengan meleburkan dosa-dosa, jika merujuk pada konteks Wali Songo.

Secara filosofi Jawa, perpaduan ketupat dan opor ayam ini disebut 'Ngapura ing ngapuro laku papat.' Maknanya adalah dimaafkan dan memaafkan atas segala perlakuan, ucapan, pendengaran secara murni dari dalam hati.

"Ketupat dan opor ini mungkin menjadi hidangan yang biasa saja jika disajikan pada hari-hari biasa. Namun esensi sakralnya akan terasa jika disajikan saat lebaran karena menyangkut ruang dan waktu," ungkap Wira.

3. Makna rendang

Resep Rendang Asli PadangFoto: Getty Images

Selain opor ayam, rendang juga melengkapi sepiring sajian ketupat. Mengenai filosofi rendang, dilansir dari Sciencedirect, orang Minang percaya bahwa saat memasak rendang ada tiga makna filosofis yang ada di baliknya, yaitu kesabaran, kebijaksanaan, dan kegigihan.

Kesabaran dan kegigihan tercermin dari proses mengaduk saat masak rendang. Sementara kebijaksanaan diperlukan ketika mengatur suhu api dalam masak rendang dan memilih bahan serta bumbu rendang. Makna kesabaran juga tergambar dari dibutuhkannya sifat ini dalam mencapai kesempurnaan saat masak rendang.

Selain itu, orang Minang percaya rendang bukan hanya sebuah makanan yang nikmat saja, melainkan juga sebagai simbol kehormatan. Rendang kerap hadir dalam acara penting, seperti upacara penobatan datuk, pertunangan, dan pernikahan.

Di sisi lain, rendang memiliki daya tahan yang luar biasa. Rendang bisa tahan berhari-hari untuk sajian Lebaran.

Halaman 2 dari 2
(adr/odi)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads