Tempe menjadi sumber protein yang murah dan enak. Tempe juga bisa jadi stok bahan makanan saat bulan puasa. Berikut tipsnya agar awet segar.
Berbagai olahan tempe cocok disajikan selama Ramadan, bisa dijadikan camilan buka puasa ataupun menu praktis saat sahur. Kandungan proteinnya yang tinggi membuat tempe juga baik dikonsumsi setiap hari selama Ramadan.
Oleh karena itu, proses menyimpan tempe harus dilakukan dengan tepat agar stoknya awet selama beberapa hari. Karena, tempe termasuk makanan yang mudah rusak dan mengeluarkan aroma menyengat dan lembek.
Melansir berbagai sumber, berikut cara menyimpan tempe yang tepat:
1. Simpan Tempe Utuh
Tempe yang banyak ditawarkan di pasaran biasanya dibungkus menggunakan plastik atau daun pisang. Untuk rasa tak jauh berbeda meski berbeda kemasan.
Jika tak langsung mengolah tempe dan ingin menyimpannya, sebaiknya jangan buka dulu kemasannya, baik plastik maupun duan pisang. Selain itu, tempe juga harus dalam kondisi masih utuh, jangan dipotong-potong.
Tempe yang utuh bagian dalamnya lebih terjaga kelembapan. Sedangkan, tempe yang telah dipotong akan berubah mengering, warnanya berubah kecokelatan dan teksturnya keras.
2. Simpan di Kulkas
Selain harus disimpan dalam kondisi utuh, sebaiknya tempe juga harus langsung masuk ke dalam kulkas. Bagian kulkas yang tepat untuk menyimpannya adalah chiller, bukan freezer.
Tempe juga sebaiknya disimpan dalam wadah kedap udara. Ini dilakukan agar tempe tidak mudah rusak dan terkontaminasi bahan makanan lain yang ada di kulkas.
Cara lainnya baca di halaman berikut ya...
(yms/odi)