5 Fakta Tradisi Ruwahan, Makan Bersama Jelang Ramadan ala Betawi

5 Fakta Tradisi Ruwahan, Makan Bersama Jelang Ramadan ala Betawi

Riska Fitria - detikFood
Selasa, 25 Feb 2025 10:30 WIB
Ilustrasi ruwahan
Foto: iStock
Jakarta -

Ramai di TikTok tradisi rowahan bagi masyarakat Betawi. Tradisi makan-makan jelang Ramadan ini ternyata sudah ada sejak zaman Majapahit.

Tinggal menghitung hari, umat Muslim di seluruh dunia akan melaksanakan ibadah puasa. Khususnya di Indonesia, banyak tradisi yang dilakukan menjelang Ramadan.

Salah satu yang sedang menjadi tren di TikTok adalah tradisi rowahan atau ruwahan. Tradisi tersebut biasa dilakukan oleh masyarakat Betawi dengan makan-makan bersama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya sekadar makan bersama, ada makna tersendiri dari tradisi ini. Dikutip dari Gerbangbetawi.com, berikut fakta tradisi rowahan.

1. Sejarah tradisi ruwahan

Ilustrasi ruwahanIlustrasi ruwahan Foto: iStock

Tradisi ruwahan memiliki sejarah yang panjang. Menurut catatan sejarah Betawi, tradisi ini sudah ada sejak zaman Majapahit, kerajaan Hindu terbesar di Indonesia.

ADVERTISEMENT

Kira-kira sekitar abad ke-14 di mana saat itu ruwahan merupakan sebuah ritual masyarakat Jawa untuk menghormati leluhur dan memohon perlindungan dari dewa-dewa.

Kemudian, dalam perkembangannya tradisi ruwahan mendapat pengaruh dari agama Islam yang saat itu masuk ke Indonesia pada abad ke-15.

Sejak itu, tradisi ruwahan tetap dipertahankan dan diintegrasikan dengan nilai-nilai Islam.

2. Cara pelaksaan tradisi ruwahan

Tradisi ruwahan dilakukan dengan cara yang unik. Sebelum pelaksanaan ruwahan, masyarakat Jawa melakukan persiapan yang meliputi membersihkan tempat ritual, menyiapkan makanan dan minuman, serta menyiapkan perlengkapan ritual lainnya.

Tradisi ini kemudian dilanjut dengan membaca doa yang dipimpin oleh pemuka agama ada tokoh masyarakat. Setelah itu, dilakukan pembakaran dupa, pembacaan mantra, dan penghormatan kepada leluhur.

Fakta tentang tradisi ruwahan di masyarakat Betawi ada di halaman selanjutnya.

3. Makan-makan bersama

Ilustrasi ruwahanRuwahan dilakukan dengan makan-makan bersama. Foto: iStock

Setelah ritual itu selesai, masyarakat kemudian berkumpul untuk menikmati makanan dan minuman yang telah disiapkan. Biasanya masyarakat akan duduk lesehan dan berdekatan.

Pelaksanaan ruwahan kemudian diakhiri dengan hiburan musik, tarian, dan permainan tradisional. Dengan segala ritual tersebut, jelas tradisi ini punya makna yang mendalam.

4. Makna tradisi ruwahan

Secara umum, ruwana merupakan ritual yang dilakukan untuk menghormati leluhur dan memohon perlindungan dari Tuhan. Dalam tradisi ini, masyarakat percaya bahwa leluhur mereka memiliki pengaruh dalam kehidupan.

Dari segi sosial dan budaya, tradisi ruwahan ini merupakan kesempatan bagi masyarakat untuk berkumpul, berbagi, dan bersilaturahmi. Selain itu, juga sebagai ekspresi budaya dan tradisi melalui musik dan tarian.

5. Dilestarikan masyarakat Betawi

Ilustrasi ruwahanRuwahan biasa dilakukan sebelum ramadan. Foto: iStock

Tradisi ini terus mengalami perkembangan, terlebih ketika diikuti oleh masyarakat Betawi. Dalam tradisi Betawi, biasanya dilakukan dengan membaca doa bersama.

Pembacaan doa tersebut dipimpin oleh pemuka agama untuk mengirimkan doa kepada sesepuh yang sudah berpulang. Biasanya membaca surah Yasin dan surah Al Fatihah.

Kemudian, acara ditutup dengan menyantap hidangan bersama. Berbagai hidangan disajikan secara prasmanan, dan tamu bisa mengambil dengan berbaris.

Menunya beragam, mulai dari nasi uduk, ayam goreng, semur tahu dan telur, bihun, lengkap dengan sambak kacang dan mentimun sebagai lalapan.

Halaman 3 dari 2
(raf/odi)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads