Tak jijik menyantap makanan dari tempat sampah. Pasangan ini mengaku bisa hemat ratusan juta rupiah setiap tahunnya.
Tempat sampah digunakan untuk membuang kotoran hingga sampah makanan yang sudah tak dikonsumsi. Terutama di supermarket hingga di toko makanan, ada banyak makanan yang dibuang, karena sudah melewati masa kedaluwarsa.
Namun makanan-makanan yang dianggap sudah basi oleh supermarket dan toko ini, sering diambil lagi oleh banyak orang. Kemudian mereka olah sampai menjadi makanan sehari-hari yang layak dimakan.
Mereka rela dan tak malu masuk ke dalam bak penampungan sampah, mengacak-acak dan mencari makanan-makanan yang masih layak dikonsumsi. Aksi ini biasanya dikenal dengan nama 'dumpster diving' di luar negeri.
Dilansir dari NYPost (20/02), pasangan bernama Amir Jardan dan Ruth Moore asal Dorchester, Dorset, Inggris, punya kebiasaan yang unik untuk menghemat biaya belanja makanan mereka.
Sejak tahun 2022 mereka sudah melakukan dumpster diving. Mereka fokus mencari tempat sampah yang berisi banyak barang-barang yang masih bisa digunakan. Mulai dari alat olahraga, perfume yang mahal bahkan pakaian bermerek.
Pasangan yang memiliki tiga anak ini juga fokus memungut bahan-bahan makanan dari tempat sampah. Tentunya semua makanan yang mereka ambil ini dipastikan masih bisa dikonsumsi.
Tak heran dapur di rumah mereka penuh dengan stok roti, pasta, keripik kentang sampai makanan lainnya yang diambil dari tempat sampah. Mereka mengaku dalam seminggu bisa menghemat biaya belanja makanan sehari-hari sebanyak USD 65 (Rp 1,1 juta).
Setiap minggunya mereka menghabiskan waktu sekitar sembilan jam untuk memungut berbagai makanan dan barang-barang dari tempat sampah. Mereka sudah punya langganan tempat sampah dari beberapa toko, supermarket hingga pusat perbelanjaan yang biasa membuang produk yang tak digunakan.
"Kita ini merasa memiliki adrenaline rush saat memungut barang dari tempat sampah, kami tak bisa berhenti. Karena kita seperti mencari harta karun, kita tak tahu apa yang didapatkan dari tempat sampah," ungkap Amir.
Lebih lanjut Amir menambahkan bahwa mereka sudah tak pernah belanja di toko atau supermarket lagi. Selain karena mereka bukan terlahir dari keluarga yang kaya, mereka juga tidak ingin membuang uang.
Tentunya tak semua barang mereka simpan, ada beberapa barang yang mereka donasikan untuk organisasi non-profit bernama We Are Humans.
Simak Video "Pelari Newbie Jangan Gegabah!"
(sob/odi)