Kembali terjadi pertikaian di restoran. Kali ini pelanggan kesal karena proses pemesanan harus lewat pindai barcode, tidak lagi bisa langsung tanya dan pesan ke pelayan.
Teknologi yang semakin canggih mengubah sistem di berbagai industri, termasuk industri restoran.
Dulunya pelanggan bisa pesan sekaligus tanya tentang rekomendasi atau penjelasan menu ke pelayan. Namun, kini banyak restoran memutus interaksi tersebut lantaran meminta pelanggan pesan dengan cara memindai barcode, lalu memilih menu di laman online.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa restoran masih mempersilahkan pelanggan untuk bertanya terlebih dahulu ke pelayan terkait deskripsi menu atau hal lain yang mungkin menyulitkan mereka.
Di sisi lain, ada juga pelayan restoran yang sama sekali tidak membantu, seperti kejadian di restoran ini.
Melalui unggahan di TikTok, wanita yang dikenal dengan sebutan Zetty menceritakan pengalaman buruknya saat makan di restoran dengan sitem seperti itu. Tidak diketahui nama dan lokasi tepatnya, tetapi berada di Malaysia.
Zetty makan siang dengan keluarganya. Ketika hendak memesan, ia meminta bantuan pelayan untuk menulis pesanan yang mereka mau. Namun, pelayan malah mengarahkan Zetty untuk pesan lewat pemindaian QR code, lapor Mstar (19/02/2025).
![]() |
Zetty merasa terlalu rumit jika rombongan banyak seperti itu pesan lewat QR.
Ia juga sempat berpikir bagaimana sekiranya yang datang ke restoran adalah orang tua dimana mereka mungkin sudah tidak update tentang teknologi seperti ini.
"Samalah kayak kedai yang pesannya lewat mesin mandiri itu kan, tidak semua orang tua tau teknologi seperti itu," jelasnya.
![]() |
Melihat situasi seperti ini, salah satu pria di keluarga Zetty akhirnya ikut turun tangan.
Ia menegaskan kembali jika keluarganya ingin pesan makanan sekaligus bertanya terkait informasi makanan ke pelayan. Namun, tidak dilayani karena tetap harus pakai QR, tidak boleh lewat pelayan.
Mereka inginnya restoran memberi dua pilihan antara pesan pakai QR atau langsung ke pelayan.
Pasalnya, dia dan keluarganya juga tidak setiap hari makan di sana sehingga tidak tahu makanan apa yang dijual. Dengan pesan lewat pelayan, keluarga ini bisa tahu informasi terkait makanan, perbedaan antara satu makanan dengan makanan lainnya.
"Saya mau tanya kepada mereka (pelayan) antara makanan itu dan ini. Karena itu saya perlu mereka. Ini bukan soal saya ga mau tahu atau tidak ngerti dengan QR, tapi saya mau tanya menu sebelum pesan," jelasnya lebih lanjut.
Unggahan video ini ramai dibanjiri komentar netizen. Banyak yang ikut kesal dengan kondisi Zetty dan keluarganya.
Seorang netizen memahami situasi tersebut dengan mengungkap, "Betul. Mereka tidak pikirin orang tua. Karena itu ibu bapak saya tidak suka pergi ke pusat perbelanjaan kalau tidak ada anak-anak,"
"Iya tidak ada pelayanan tetapi tetap harus bayar biaya layanan," jelas netizen lain.
(aqr/adr)