Kontroversi baru-baru ini melibatkan sebuah kafe di Hongkong terkait menu roti nanasnya (pineapple bun). Roti nanas di sana diduga tidak sesuai klaim karena hasil frozen food, bukan buatan sendiri.
Beberapa kafe menawarkan menu pastry atau roti yang bisa dijadikan pelengkap minum kopi atau teh. Memang tidak semua pastry itu dibuat sendiri oleh kafe. Ada juga yang bekerjasama dengan pemasok lain atau memang menawarkan pastry dalam bentuk siap saji alias frozen food.
Namun, bagi sebagian pelanggan hal-hal seperti ini kerap menimbulkan kontroversi. Terlebih ketika kafe itu memang awalnya melabeli roti atau pastry mereka dibuat segar, tetapi nyatanya tidak.
Sebuah kafe di Hongkong bernama Milk Cafe terlibat kontroversi serupa.
Menelusuri unggahan online, kafe ini diketahui menjual roti nanas isi keju yang tampaknya digemari banyak pelanggan. Namun, foto-foto yang beredar di internet membuat roti nanas tersebut menjadi perbincangan publik.
Foto yang beredar menunjukkan tiga kotak kardus diberi label dengan karakter China. Tulisannya menerangkan kalau roti itu adalah produk beku yang tidak bisa dicairkan begitu saja.
Jika dilihat dari foto, memang ada salah satu kotak kardus terbuka, berisi roti nanas yang dibungkus satu per satu.
Namun, tulisan dan kondisi roti nanas itu menimbulkan spekulasi dari banyak orang. Beberapa netizen menganggap roti tersebut mirip seperti yang bisa dibeli lewat situs E-commerce China, seperti Taobao.
Netizen lain mempertanyakan deskripsi menu di kafe tersebut. Mereka mengklaim roti nanas ini merupakan soft bread yang dibuat segar setiap hari. Namun, usai melihat foto tersebut, banyak orang menduga roti nanas itu sebenarnya adalah produk makanan beku yang dipanaskan kembali untuk dijual.
Taste of Asia Group Limited, perusahaan induk Milk Cafe menanggapi pertanyaan media lokal terkait kondisi sebenarnya dari produk roti nanas itu.
Perwakilan perusahaan itu mengkonfirmasi kalau roti tersebut memang diproduksi secara segar di rumah produksi atau semacam pabrik lokal yang telah tersertifikasi. Namun, resep, formulasi, dan langkah-langkah produksi merupakan hak milik dan dikembangkan secara internal, lapor dimsumdaily.hk (07/02/2025).
Perusahaan tersebut juga menyatakan bahwa mereka mengeluarkan biaya produksi roti 10% lebih tinggi daripada roti lain.
Meskipun dikritik, beberapa pengguna media sosial membela praktek di perusahaan tersebut. Menyatakan bahwa banyak juga restoran atau kafe yang melakukan hal seperti ini.
Beberapa menganggap kalau hal tersebut bergantung pada dapur pusat atau produsen makanan eksternal demi efisiensi.
Seorang netizen berkomentar, "Bahkan McDonald's menggunakan roti siap pakai."
Netizen lain memberi pembelaan dengan mengungkap, "Dim sum di aula perjamuan juga sering kali berasal dari pabrik terpusat."
Netizen juga banyak yang berpendapat kalau memanggang roti di tempat langsung sangat tidak realistis mengingat keterbatasan ruang dan sumber daya.
Taste of Asia Group memastikan kalau rumah produksi atau pabrik yang dipakai menghasilkan produk segar setiap hari dan juga mematuhi standar keamanan pangan sebelum pengiriman.
Jika tidak mau menikmati roti nanas ini, perusahaan juga menyoroti kalau beberapa gerainya menawarkan roti panggang lokal sebagai alternatif.
Roti nanas atau pineapple bun memang menjadi salah satu makanan ikonik di Hongkong. Meskipun namanya pineapple bun, tetapi sebenarnya tidak mengandung nanas.
Pineapple bun di Milk Cafe ini pun dibanderol seharga $18 HKD atau sekitar Rp 37 ribuan per buah.
Simak Video "Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari"
(aqr/adr)