3. Diteruskan oleh generasi ke-3
![]() |
Kini, pabrik Kecap Mirama dioperasikan oleh Markus, generasi ke-3. Penjual Kecap Mirama sekaran ini target utama pasarnya adalah kota Semarang.
Kecap Mirama mampu bersaing di pasar lokal sebagai kecap favorit, karena kecap tersebut memiliki kadar manis dan gurih yang sesuai dengan lidah masyarakat Semarang.
Ini menjadi hal yang penting, karena masing-masing daerah di Indonesia memiliki kecap lokal yang bertahan karena mampu menyesuaikan dengan selera masyarakatnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
4. Jadi bumbu 'ajaib' pada nasi goreng babat
Meskipun dari penampilan tampak sama-sama hitam, tetapi racikan kecap memiliki perbedaan pada aroma, rasa, dan tingkat kekentalannya.
Kecap Mirama bisa jadi favorit orang Semarang, tapi belum tentu sama dengan masyarakat di daerah lain. Masyarakat Yogyakarta kebanyakan menilai Kecap Mirama terlalu manis.
Karakteristik tersebutlah yang membuat kecap ini menjadi bumbu 'ajaib' bagi pedagang makanan di Semarang. Salah satunya untuk nasi goreng babat khas Semarang.
5. Tradisi Kecap Mirama pada nasi goreng babat
![]() |
Ada kisah menarik di balik penggunaan Kecap Mirama pada nasi goreng babat. Awalnya, makanan yang menggunakan babat ini berasal dari Welahan, Jepara, yang penjualnya berdagang hingga Semarang.
Para penjual nasi goreng babat yang dahulu menggunakan keranjang pikul akan mampir ke Gang Gambiran untuk memasok kecap pabrik Mirama sebelum berdagang.
Sejak saat itu, penggunaan Kecap Mirama seolah menjadi tradisi hingga saat ini. Salah satu penjual nasi goreng babat yang menggunakan kecap ini adalah Nasi Goreng Pak Taman.
Simak Video "'Goolali' Surga Dessert dan Gelato Terlengkap di Semarang"
[Gambas:Video 20detik]
(raf/odi)