Tawar menawar dengan penjual adalah hal lumrah saat belanja di pasar tradisional. Namun ternyata ada etiket menawar agar kamu terlihat elegan lho! Begini penjelasan pakar etiket.
Pasar tradisional jadi tempat belanja favorit banyak orang karena lengkap dan harganya relatif lebih murah. Tak hanya itu, ada 'seni' yang bisa dilakukan pembeli saat belanja di pasar yaitu menawar harga ke penjual.
Proses menyepakati harga antara pembeli dan penjual ini biasanya terjadi alamiah begitu saja. Namun, dari segi etiket, ternyata ada hal-hal ideal yang dapat dilakukan agar pembeli menawar dengan elegan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pakar etiket Ellen Tendean membagikan ilmunya lewat unggahan Instagram ellen.tendean (28/10/2024). Ia mengatakan, pertama, jangan pakai nada tinggi saat menawar atau seakan marah.
![]() |
Alih-alih bilang "Kok mahal banget?" atau "Kurangin dong!", kalimatnya bisa diganti dengan kata-kata yang lebih enak didengar. Misalnya, "Boleh kurang pak?".
Hindari ngotot nawar padahal penjual mungkin sudah berusaha memberikan harga yang wajar. Dari Rp 7 ribu, misalnya, jadi Rp 5 ribu. Jangan lagi ditawar dari Rp 5 ribu sampai Rp 3 ribu.
"Kasihan penjualnya, nawar dari Rp 7 ribu ke Rp 5 ribu itu sudah turun 30%. Pastikan kalian benar-benar mau beli sebelum nawar," kata Ellen.
Hindari menawar hanya karena penasaran. Lebih baik tanya harga biasa saja kalau belum tentu mau membeli barang tersebut.
"Selalu ingat untuk ucapkan terima kasih pada penjual yang sudah melayani kalian, walaupun kalian yang keluar uang untuk membeli," tutup Ellen Tendean.
![]() |
Banyak netizen pun memberikan komentar akan ilmu ini. Salah satunya menyahut, "Setuju bu, saya biasanya menggunakan 'Pasnya berapa ya mas/mba?' Biasanya mereka juga lebih nyaman."
"Saya jarang nawar, kalau masih bisa ditolerir harganya. Maklum bapak-bapak," sahut netizen lain. Tak sedikit juga yang memilih untuk tidak menawar harga sama sekali saat belanja di pasar tradisional karena mereka kasihan dengan penjual.
"Nggak pernah nawar kalau di pasar tradisional, malah ditambah-tambahin terus sama penjualnya. Mosok belanja di supermarket nggak ditawar, di pasar tradisional ditawar-tawar. Syedih," ujar seorang netizen.
(adr/odi)