Kisah mengenaskan dialami remaja perempuan berusia 12 tahun ini. Ia yang minum milkshake di kafe berakhir tewas karena dipicu keteledoran pegawai kafe ketika menyiapkan pesanannya.
Alergi makanan bukan hal sepele karena dapat merenggut nyawa. Pemilik atau pegawai tempat makan pun harus memperhatikan dengan benar pesanan para penderita alergi makanan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Jangan sampai terjadi kasus seperti yang menimpa remaja 12 tahun bersama Mia St Hilaire di London, Inggris. Mengutip Bored Panda (31/1/2025), ia dinyatakan tewas usai minum milkshake di sebuah kafe.
Pesanan Mia ternyata mengandung jejak kacang hazelnut dan almond dari pesanan milkshake sebelumnya yang dibuat di blender yang sama. Mia diketahui alergi kacang sehingga paparan kacang tersebut termasuk alergen yang membahayakan nyawanya.
Meski upaya penyelamatan sudah dilakukan, nyawa Mia tak tertolong. Ia dinyatakan meninggal di rumah sakit pada Agustus 2023.
Dalam laporan terbaru, pegawai kafe bernama Baris Yucel dinyatakan bersalah oleh pengadilan untuk kasus ini. Ia dikenakan 6 tuntutan pidana terkait Undang-Undang Keamanan Pangan pada bulan Desember 2024.
Salah satu tuntutannya adalah gagal mengidentifikasi risiko yang terkait dengan kontaminasi silang bahan-bahan alergen dan menyajikan makanan yang mengandung bahan alergen yang seharusnya tidak ada.
Kafe tempatnya bekerja pun didenda £18.000 atau sekitar Rp 364 juta. Pemiliknya juga diberi hukuman 100 jam pelayanan masyarakat.
Sebelumnya, rekaman kamera pengawas (CCTV) menunjukkan Yucel tidak membersihkan blender sebelum membuat milkshake Mia.
Majelis di sidang pengadilan Southwark berpendapat bahwa kelalaian ini menyebabkan Mia menderita reaksi alergi yang parah. Tragedi itupun seharusnya dapat dihindari.
"Kami memikirkan Mia setiap hari dan mengetahui kematiannya berpotensi dapat dicegah dengan begitu mudah, hanya menambah betapa hancurnya kami sebagai sebuah keluarga," kata orang tua Mia, Adrian dan Chanel, dalam sebuah pernyataan.
Mereka pun berharap pemilik kafe atau restoran bisa menganggap serius masalah keamanan pangan. Sebab ada konsekuensi besar yang mungkin terjadi.
Pada kasus Mia, ia mengalami anafilaksis yaitu reaksi alergi yang parah dan mengancam jiwa. Pada anafilaksis, tekanan darah turun tiba-tiba dan saluran udara menyempit, sehingga menghalangi pernapasan.
Gejalanya meliputi denyut nadi yang cepat dan lemah, ruam kulit, mual, dan muntah. Kondisi ini perlu segera diobati dengan suntikan epinefrin. Jika tidak segera diobati, kondisi ini dapat berakibat fatal.
(adr/odi)