5 Bisnis Kuliner Berusia Ratusan Tahun Tutup Gegara Tak Punya Pewaris

Diah Afrilian - detikFood
Selasa, 28 Jan 2025 16:00 WIB
Foto: Must Share News
Jakarta -

Gegara tak punya sosok penerus bisnisnya, beberapa bisnis kuliner legendaris terpaksa tutup permanen. Bahkan ada yang usianya sudah lebih dari 100 tahun lamanya.

Berdiri dan berhasil mengelola restoran dalam jangka waktu yang panjang ternyata tak menjadi jaminan sebuah bisnis akan mampu bertahan. Banyak tantangan lain yang seringkali lalai diperhatikan oleh para pemilik bisnis kuliner.

Selain mengatasi persaingan, menjaga alur keuangan bisnis yang lancar, ternyata untuk meneruskan bisnis agar berlangsung lama ialah juga harus memiliki pewaris. Beberapa pemilik bisnis kuliner legendaris dibuat tepuk jidat gegara tak miliki penerus dan pewaris yang bersedia melanjutkan estafetnya.

Sampai-sampai banyak gerai, restoran, hingga pabrik tutup lantaran tak punya pewaris yang mampu mengelolanya. Salah satunya ialah pabrik kecap yang usianya telah memasuki 111 tahun namun terpaksa tutup permanen.

Berikut ini 5 bisnis kuliner legendaris yang tutup gegara tak punya pewaris:

Pabrik Kecap 111 Tahun Tutup, Pemiliknya Pensiun dan Tak Punya Penerus Foto: Vulcan Post

1. Pabrik Kecap 111 Tahun Tutup

Soy sauce memiliki peran yang penting dalam hidangan Asia. Rasanya yang asin dan umami seolah harus selalu ditambahkan guna menghadirkan rasa khas makanan Asia yang otentik.

Namun sebuah pabrik soy sauce di Malaysia mengumumkan berhenti beroperasi dan tutup secara permanen. Padahal merek soy sauce buatannya termasuk salah satu yang diandalkan sejak 111 tahun silam.

Pemiliknya kini yang merupakan generasi ketiga dari pendirinya, mengatakan ia tak lagi memiliki pewaris yang hendak melanjutkan bisnis keluarga. Sisa waktunya hanya tinggal menghabiskan persediaan soy saucenya saja sebelum pensiun total.

2. Restoran Michelin Tak Punya Penerus

Selama puluhan tahun, seorang chef bekerja keras dengan dirinya sendiri untuk mengembangkan restorannya. Selama 30 tahun berkarir di dunia kuliner, chef Kang asal Singapura mengupayakan restoran bergaya Kantonnya memiliki penghargaan Michelin Guide.

Tak disangka tepat pada 2017 ia akhirnya berhasil menyabet penghargaan yang telah lama dilancar. Namun pada 2024 lalu ia justru memutuskan untuk menutup permanen restoran yang telah dibangunannya dari nol.

Chef Kang mengatakan dirinya terlalu lelah dan tak lagi mampu mengelola restoran bertaraf Michelin Guide seorang diri. Ia telah berkomitmen untuk berhenti memasak secara profesional dan hanya akan memasak untuk keluarganya saja.

Kisah bisnis kuliner legendaris tutup lainnya ada di halaman berikutnya.




(dfl/odi)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork