Mengenal Budaya Upacara Minum Teh di Jepang Sejak Tahun 1500an

Ngeteh di Tea Room

Mengenal Budaya Upacara Minum Teh di Jepang Sejak Tahun 1500an

Andi Annisa Dwi R - detikFood
Jumat, 24 Jan 2025 15:30 WIB
Mengenal Budaya Upacara Minum Teh di Jepang Sejak Tahun 1500an
Foto: Japan Guide
Jakarta -

Jepang sangat lekat dengan budaya minum teh, bahkan ada upacara khusus minum teh di sana. Tradisi ini ternyata sudah berlangsung lama, sejak abad ke-8. Begini sejarahnya.

Upacara minum teh di Jepang dikenal dengan sebutan chado, sado, atau chanoyu yang berarti "cara minum teh." Jenis tehnya adalah teh hijau yang dinikmati di ruang khusus dengan lantai beralas tatami.

Selain menyajikan teh, tujuan utama upacara minum teh adalah agar tamu dapat menikmati keramahtamahan dari tuan rumah. Harapannya tamu juga bisa merasakan suasana berbeda dari kehidupan sehari-hari yang serba cepat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ini upacara minum teh juga bisa dilangsungkan lebih kasual. Bahkan ada tempat di mana wisatawan juga bisa menikmatinya. Kyoto dan Uji diketahui sebagai tujuan terbaik untuk menikmati teh.

Jika ingin yang resmi, wisatawan bisa menikmati upacara minum teh yang diadakan oleh beberapa organisasi di Jepang, termasuk di taman tradisional, pusat budaya, dan hotel.

ADVERTISEMENT

Upacara minum teh sejak tahun 1500an

Mengenal Budaya Upacara Minum Teh di Jepang Sejak Tahun 1500anUpacara minum teh sudah ada sejak ratusan tahun lalu di Jepang. Foto: Japan Guide

Mengutip Japan Guide, teh pertama kali diperkenalkan kek Jepang dari China pada abad ke-8. Saat itu teh diminum sebagai minuman obat, terutama di kalangan pendeta dan kelas atas.

Baru pada Periode Muromachi (1333-1573) minuman ini mulai populer di semua kelas sosial. Sementara di kalangan masyarakat kaya, ada pesta dimana para peserta turut memamerkan cangkir teh terbaik mereka sekaligus menunjukkan pengetahuan mereka akan teh.

Sekitar periode yang sama, berkembang juga praktik minum teh yang lebih tenang dan sederhana. Praktik ini terinspirasi Zen dan penekanan yang lebih besar pada spiritualitas.

Baru kemudian dikenal Sen no Rikyu (1522-1591), bapak yang mempopulerkan cara minum teh modern dengan menganjurkan kesederhanaan. Sebagian besar sekolah upacara minum teh saat ini, termasuk Omotesenke dan Urasenke, berkembang dari ajarannya.

Etiket menikmati upacara minum teh di Jepang

Mengenal Budaya Upacara Minum Teh di Jepang Sejak Tahun 1500anTeh hijau merupakan jenis teh yang disuguhkan dalam upacara minum teh di Jepang. Foto: Japan Guide

Upacara minum teh formal bisa menghabiskan waktu berjam-jam. Diawali dengan hidangan utama kaiseki (masakan tradisional Jepang haute cuisine), lanjut semangkuk teh kental, dan diakhiri dengan semangkuk teh yang encer.

Akan tetapi, sebagian besar upacara minum teh saat ini merupakan acara yang sangat singkat yang terbatas pada menu semangkuk teh encer.

Dalam hal berpakaian, hindari pakaian dan wewangian yang mentereng. Lebih disarankan pakai pakaian sederhana, tidak pakai perhiasan, dan tidak pakai parfum aroma kuat.

Biasanya tempat minum teh formal dikelilingi oleh taman atau kebun, yang sengaja dibuat untuk menciptakan ketenangan. Lalu ada baskom di dekat pintu masuk yang diperuntukkan sebagai tempat cuci tangan sebelum memasuki ruang minum teh.

Tea room di Jepang secara tradisional berupa ruang tatami. Pintu masuknya sengaja dibuat lebih rendah sehingga tamu yang masuk harus membungkuk, yang melambangkan kerendahan hati.

Tuan rumah biasanya menyiapkan teh di hadapan para tamu. Alat utamanya meliputi pengocok teh (chasen), wadah untuk teh hijau bubuk (natsume), sendok teh (chashaku), mangkuk teh, wadah atau piring manisan, serta ketel dan anglo.

Lalu ada camilan manis khas Jepang yang disajikan sebelum minum teh dan seharusnya dimakan sebelum teh diminum. Mangkuk teh bakal diletakkan di atas tikar tatami di depan tamu. Bagian depannya akan menghadap ke tamu.

Untuk menikmatinya, angkat mangkuk dengan tangan kanan dan letakkan di telapak tangan kiri.

Dengan tangan kanan, putar mangkuk searah jarum jam sekitar 90 derajat sehingga bagian depannya tidak lagi menghadap Anda. Minum teh dalam beberapa teguk dan taruh kembali di atas tatami. Membungkuk dan mengucapkan terima kasih setelah menerima dan menghabiskan teh sebaiknya dilakukan.

Jelang akhir, tamu bisa menghargai tuan rumah dengan mengangkat mangkuk teh. Setelah selesai, putar mangkuk sehingga bagian depannya sekarang menghadap tuan rumah.

Nantinya tuan rumah dapat bertanya apakah para tamu ingin minum teh lagi atau tidak. Jika tidak, upacara minum teh selesai ketika tuan rumah mencuci peralatan teh dan mengembalikan alat tersebut ke tempat semula.

(adr/odi)

Hide Ads