Jangan Tertipu! 5 Tips Membaca Kandungan Nutrisi Label Makanan

Jangan Tertipu! 5 Tips Membaca Kandungan Nutrisi Label Makanan

Diah Afrilian - detikFood
Sabtu, 18 Jan 2025 07:00 WIB
Tips membaca label makanan kemasan
Foto: Getty Images/HotHibiscus
Jakarta -

Tak semua label makanan jujur menyebutkan isi kandungan serta gizi di dalamnya. Agar tak tertipu, ada beberapa tips untuk membaca label makanan dengan cermat.

Membeli makanan di supermarket bukan hanya perlu memastikan masa kadaluarsanya saja. Ada beberapa hal penting yang perlu dilakukan, salah satunya membaca label kandungan makanan kemasan.

Banyak produsen makanan kemasan yang kerap kali menyembunyikan kebenaran dari makanan yang diproduksi. Mulai dari jumlah kalori, takaran saji, bahkan istilah-istilah untuk menyembunyikan gula.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Makanan sehat di supermarket sekalipun tak diakui ahli karena kandungannya yang menipu. Agar tak terkecoh dengan para produsen, ada beberapa tips yang bisa dilakukan pelanggan saat membaca label makanan.

Baca juga: Zayn Malik Pamer Kue Ultah ke-32 Berdesain Alien

ADVERTISEMENT

Berikut ini 5 tips membaca label pada makanan kemasan mengutip Healthline:

Tips membaca label makanan kemasanKlaim pada bagian kemasan produk makanan tak bisa sepenuhnya dipercaya. Foto: Getty Images/HotHibiscus

1. Jangan tertipu kemasan bagian depan

Cara paling mudah untuk menarik perhatian pelanggan adalah menampilkan kesan kemasan sebagus mungkin. Tak heran banyak produsen berlomba-lomba untuk mendesain kemasan bagian depan dengan berbagai warna mencolok.

Tak jarang pengakuan yang tak sesuai kandungan asli makanannya dituliskan di bagian depan. Seperti 'rendah kalori', 'tinggi kalsium', dan masih banyak lainnya.

Dibandingkan percaya dengan pengakuan dari kemasan depan, sebaiknya segera membaca label bahan di belakang. Ada angka jelas atas kandungan seperti gula, natrium atau garam, karbohidrat, dan seluruh vitamin di dalamnya.

2. Pelajari bahan-bahannya

Mempelajari jenis-jenis bahan makanan tak hanya untuk mereka yang berprofesi sebagai ahli gizi. Mengenal istilah kandungan makanan secara dasar penting untuk dipelajari agar tak salah memilih makanan.

Biasanya produsen akan menyantumkan bahan makanan dengan istilah-istilah yang kurang umum. Beberapa yang paling banyak digunakan seperti biji olahan, jenis-jenis gula, berbagai istilah minyak, dan masih banyak lagi.

Triknya ialah pilih makanan dengan bahan utuh atau yang namanya mudah dikenal pada tiga daftar bahan terdepan. Jika menemukan makanan kemasan dengan bahan yang terlalu panjang, dapat menandakan produk tersebut terlalu banyak proses olahnya.

Tips membaca label makanan kemasan berlanjut di halaman berikutnya.

3. Perhatikan takaran saji

Walaupun sudah berusaha membaca label makanan, pihak produsen juga tak mudah menyerah. Ada trik-trik yang sengaja dilakukan untuk mengelabui pelanggan.

Yakni takaran antara kandungan bahan dan nutrisi dengan takaran saji. Berat bersih yang tercantum pada kemasan biasanya tidak sesuai dengan takaran saji yang dianjurkan.

Artinya takaran nutrisi pada kemasan hanya sebagian kecil dari jumlah berat bersihnya. Jika ingin mengetahui kandungan nutrisi sesuai berat bersihnya, konsumen perlu menghitung 4-5 kali lipatnya.

4. Istilah klaim yang menipu

Tips membaca label makanan kemasanMemeriksa kandungan nutrisinya secara langsung lebih efektif daripada mempercayai klaim produsen makanan. Foto: Getty Images/HotHibiscus

Penggunaan istilah yang menarik menjadi cara terbaik yang bisa dilakukan oleh produsen untuk membuat produknya tampil sebagai pilihan. Pada makanan-makanan yang sering dianggap sehat, umumnya istilah yang seolah menjanjikan dituliskan dengan besar.

'Tanpa gula tambahan', 'Bahan alami', 'Difortifikasi' dan beberapa istilah lainnya sering dituliskan pada produk makanan kemasan. Faktanya ada bahan tambahan yang digunakan untuk mengganti bahan-bahan yang telah dihilangkan tersebut.

Pada makanan yang diakui tak menggunakan gula, biasanya akan memasukkan gula subtitusi. Ancaman konsumsi gula subtitusi ini tak kalah mengerikan daripada gula murni.

5. Penggunaan nama lain untuk gula

Dari sekian banyak daftar bahan dan pengakuan yang dituliskan produsen adalah istilah gula yang sulit dikenali. Gula tidak hanya bisa dituliskan sebagai gula.

Ada banyak istilah dan penamaan untuk pemanis yang perlu diperhatikan konsumen. Secara garis besar pemanis sendiri dibagi menjadi tiga, yaitu gula, sirup, dan gula tambahan.

Gula contohnya seperti gula merah, gula kastor, gula kelapa, dan lainnya. Sementara untuk sirup akan ditemukan madu, nektar agave, sirup maple, dan masih banyak lagi. Namun gula tambahan menjadi yang paling banyak istilah, ada maltosa, glukosa, konsentrat jus buah, disakarida, dan masih ratusan istilah lain.

(dfl/odi)

Hide Ads