Kilas Balik Tren Kopi Indonesia dari Kopi Sachet hingga Roastery

Ngopi Yuk!

Kilas Balik Tren Kopi Indonesia dari Kopi Sachet hingga Roastery

Diah Afrilian - detikFood
Kamis, 09 Jan 2025 07:30 WIB
Keseruan Cupping Belasan Biji Kopi Eksotik Terbaik dari Panama
Foto: detikcom/Diah Afrilian
Jakarta -

Seolah sudah menyatu dengan budaya Indonesia, kopi terus berkembang mengikuti zamannya. Mulai dari era kopi kemasan hingga munculnya roastery, begini perjalanannya.

Indonesia dinobatkan sebagai salah satu negara produsen kopi terbesar di dunia. Bagi sebagian besar orang Indonesia rasanya ada yang kurang jika sehari saja tak menyeruput segarnya kopi.

Di era modern yang diimbangi dengan segala kemajuan zaman, ternyata konsumsi kopi di Indonesia ikut berkembang dengan pesat. Mencatat trennya selama lebih dari dua dekade terakhir, perjalanannya sudah begitu panjang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Contohnya pada awal tahun 2000an mungkin kopi kemasan menjadi raja pada pasar kopi. Tetapi jika melirik tren kopi pada beberapa tahun terakhir, roastery yang menyajikan kualitas kopi Indonesia terbaik mulai menjamur.

Baca juga: Gegara Kue Buatan Menantu, 3 Anggota Keluarga Tewas Keracunan

ADVERTISEMENT

Berikut ini perjalanan tren kopi di Indonesia mengutip akun Instagram @sakhacoffeeroastery:

Cicipi 3 Kopi Sachet Indonesia, Bule Amerika Ini Kepincut Kopi IniPada tahun 2000an tren kopi sachet atau kemasan menjamur di Indonesia. Foto: TikTok @richsit

2000an

Edukasi tentang kopi dan kualitas yang belum semaju sekarang membuat banyak orang lebih senang mengonsumsi kopi yang praktis. Pada awal tahun 2000an, kopi kemasan tumbuh pesat dan menjamur di pasaran.

Jika datang ke toko kelontong hingga supermarket beragam jenis kopi kemasan dengan varian rasa yang ditawarkan laris manis diborong penikmat kopi. Sampai waralaba kopi global bernama Starbucks masuk ke Indonesia pada 2002 dan mengenalkan konsep kafe.

2010

Setelah dipicu dengan perkembangan kafe yang semakin populer di dunia, beberapa kafe juga mulai bermunculan. Era ini dikenal dengan nama Third Wave Coffee yang mulai dipengaruhi specialty coffee.

Pada tahun 2010 kopi tak lagi dianggap sebagai sekadar minuman biasa tetapi sudah seperti hobi. Bahkan teknik manual brewing dan biji kopi single origin mulai banyak diminati.

2015

Setelah era third wave berhasil dilewati, kopi di Indonesia semakin berkembang. Teknik penyeduhan cold brew dan nitro coffee banyak dipraktikkan pada kedai kopi lokal hingga waralaba global.

Seduhan kopi yang dingin dirasa cocok untuk lidah orang Indonesia yang hidup pada iklim tropis. Pada era ini banyak juga bermunculan racikan cold brew dengan tambahan krim untuk membuatnya lebih kaya rasa.

Perkembangan tren kopi dari masa ke masa berlanjut di halaman berikutnya.

2018

Memasuki tahun 2018, kopi susu mulai menjajaki pasar kopi di Indonesia. Banyak kafe bermunculan yang menawarkan kopi susu dan kopi susu gula aren.

Rasanya yang manis, kental, tetapi tetap kuat menjadi daya tarik banyak orang untuk menikmatinya. Kopi yang kesannya tak lagi sekadar pahit akhirnya memikat perhatian berbagai usia untuk mengonsumsi kopi.

Ini Cara Ampuh Atasi Efek Buruk Berhenti Minum Kopi di Bulan PuasaNamun pada 2020 tren minum kopi bergeser pada home brewer akibat pandemi. Foto: iStock

2020

Tahun 2020 dikenal sebagai masa sulit sebab pandemi yang mewabah. Segala pembatasan kegiatan membuat orang-orang sulit berinteraksi termasuk sekadar pergi ke kafe demi menikmati kopi.

Akhirnya bermunculan tren menyeduh di rumah atau home brewing barista. Akses alat seduh kopi yang mudah didapat dan bahan baku yang bisa dipesan online membuat gairah home brewer meningkat.

2023

Seiring berjalannya waktu, penikmat kopi tak lagi hanya sekadar ingin menikmati rasa segarnya. Melainkan banyak orang sudah memikir keberlanjutan kopi dari hulu ke hilir.

Dampaknya banyak produsen dan waralaba kedai kopi yang mulai memikirkan inovasi yang lebih ramah lingkungan. buktinya kini dapat dilihat dari proses anaerobik yang semakin populer karena dianggap ramah lingkungan.

Baca juga: Kena PHK, Mantan Manajer Ini Sukses Berjualan Laksa Singapura

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Bakso Malang dan Es Teler Creamy, Paduan Kuliner yang Nikmat"
[Gambas:Video 20detik]
(dfl/odi)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads