Alat makan tidak higienis
![]() |
Masih dalam thread yang sama, seorang netizen juga melapor sistem pembagian MBG yang tidak higienis. Makanan dibagikan dengan sistem estafet dan antre dari kelas ke kelas menggunakan wadah yang sama.
Jadi kotak makan tidak serentak diterima seluruh siswa. Ada yang harus menunggu sesi makan sebelumnya selesai dulu. "Jadi kita nunggu 3 jam buat dapat kak, kebetulan aku kelas akhir," curhat seorang siswa.
Siswa itu juga curhat ia mendapatkan menu yang seadanya dan tidak boleh protes. "Kalau nggak habis, (makanannya) harus dikasih ke teman biar betulan habis di tempat makannya," sambung siswa tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melihat laporan ini, pengguna X @duc_of_nowhere mengungkap pendapatnya. Ia menilai penggunaan alat makan bergantian sangat buruk karena kontak penyakit dengan media air, termasuk air liur, bisa merebak dari sekolah.
Rasa hambar dan keras teksturnya
![]() |
Menu yang dibagikan dalam program MBG tentu yang paling jadi sorotan utama. Kualitas dan cita rasanya dikomentari beberapa siswa yang memberikan testimoni dan diwawancara.
Netizen pemilik akun @auntiejeon mengungkap MBG yang diterima adiknya yang kini SMA. "Tempe oreknya hambar, buncisnya belum matang," tulisnya.
Klip wawancara CNN Indonesia di SD Angkasa 5, Jakarta Timur juga viral di X. Siswa yang diwawancara terlihat tidak menghabiskan menu ayamnya. Ketika ditanya, ia bilang, "Soalnya rasanya aneh."
Siswa kelas 3 SD bernama Krisna itu mengatakan kulit ayamnya sangat keras. "Jadi nggak nafsu makan," ujarnya. Meski begitu, ia mengatakan cita rasa sayurnya enak sehingga ia menghabiskan menu sayur tersebut.
Ada juga potret seorang siswa laki-laki yang viral diunggah @_fanani7. Terlihat dalam MBG-nya ia tidak dapat lauk protein hewani. Lauknya hanya tahu tempe dan ia terlihat tidak menyukainya.
Dalam klip berbeda, siswa itu terlihat enggan makan karena mengaku sudah sarapan nasi goreng sebelumnya. Gurunya pun menyarankan ia agar membawa pulang menu tersebut.
(adr/odi)