Studio Bumi, Communal Dining di New York yang Sajikan Masakan Indonesia

Studio Bumi, Communal Dining di New York yang Sajikan Masakan Indonesia

Yenny Mustika Sari - detikFood
Jumat, 03 Jan 2025 15:30 WIB
Studio Bumi, Communal Dining di New York yang Sajikan Masakan Indonesia
Foto: dok. Studio Bumi
Jakarta -

Sejumlah diaspora di New York menggelar communal dining yang menyajikan masakan rumahan dengan konsep makan tengah Indonesia. Pesertanya 90 persen warga lokal setempat.

Misi memperkenalkan masakan Indonesia di luar negeri banyak dilakukan oleh diaspora. Salah satunya oleh Bagus Ruswandi, CEO dari Studio Bumi yang populer di New York sebagai communal dining.

Bagus sendiri memiliki latar belakang bukan dari kalangan industri F&B, melainkan seorang pengacara. Memasak baginya hanya sebuah hobi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Studio Bumi Dimulai Pada 2023

Studio Bumi, Communal Dining di New York yang Sajikan Masakan IndonesiaCommunal Dining ini mulai hadir pada tahun 2023 lalu. Foto: dok. Studio Bumi

Bagus Ruswandi yang tinggal di New York untuk melanjutkan pascasarjana di Cornell Law School memulai bisnis communal dining ini pada 2023. Ia menjelaskan bahwa pada awalnya hanya dari dapur kecil di apartemen miliknya.

"Mulai hadir pada musim gugur tahun 2023. Awalnya, Studio Bumi berawal dari dapur kecil di apartemen saya di Park Slope, Brooklyn," cerita Bagus Ruswandi kepada detikFood (2/1/2024).

ADVERTISEMENT

Musim gugur tahun itu juga menjadi sebuah langkah yang berat untuk Bagus, karena dirinya mengalami PHK. "Ini menjadi titik awal bagi saya untuk berpikir ulang tentang apa yang benar-benar ingin saya lakukan," katanya.

Studio Bumi, Communal Dining di New York yang Sajikan Masakan IndonesiaBagus merupakan orang Indonesia yang memulai bisnis communal dining di New York. Foto: dok. Studio Bumi

Akhirnya, Bagus membuka communal dining bernama Studio Bumi NYC. Lahir dari keinginan Bagus untuk menciptakan ruang yang dapat dilakukan sekaligus, antara menikmati makanan dan membangun koneksi.

"Studio Bumi lahir dari keinginan untuk menciptakan ruang di mana makanan bukan hanya tentang rasa, tetapi juga tentang cerita dan koneksi. Saya melihat bahwa masakan Indonesia adalah sesuatu yang sangat langka di New York. Banyak orang pernah mendengar tentang masakan Indonesia, tetapi tidak pernah membayangkan bahwa mereka bisa menikmatinya dengan cara yang menyenangkan dan mudah diakses," jelas Bagus.

Tak sendirian, Bagus Ruswandi selaku CEO mengelola Studio Bumi ini bersama rekannya, yaitu Jason Soekarno sebagai Head of Operations.

Konsep 'Communal Dining'

Bukan seperti kebanyakan diaspora Indonesia yang biasanya membuka restoran atau menjual makanan secara daring, Bagus justru mencoba konsep 'communal dining'. Jadi, selain menikmati makanan yang telah Bagus sajikan, para tamu bisa mengobrol satu sama lainnya.

"Studio Bumi menghadirkan konsep communal dining, yang menggabungkan masakan tradisional Indonesia dengan elemen percakapan terarah. Makanan dihidangkan secara family-style, mirip dengan tradisi makan bersama di Indonesia, di mana semua tamu berbagi hidangan di meja yang sama," terang Bagus Ruswandi.

Bagus juga menjelaskan bagaimana para tamu terhubung satu sama lainnya. "Sebelum makan malam dimulai, saya mengundang semua tamu untuk berbagi sesuatu tentang diri mereka, seperti nama mereka dan satu hal baik yang terjadi dalam seminggu terakhir. Percakapan ini sering menjadi benang merah yang menyambungkan tamu-tamu sepanjang malam," jelasnya.

Daya tarik utama hingga tamu yang sering datang ke communal dining ini bisa dibaca pada halaman selanjutnya!

Masakan Indonesia Jadi Daya Tarik Utama

Studio Bumi, Communal Dining di New York yang Sajikan Masakan IndonesiaMasakan Indonesia jadi daya tarik tersendiri di communal dining ini. Foto: dok. Studio Bumi

Studio Bumi menawarkan masakan Indonesia terutama ala rumahan untuk disajikan dalam sesi communal dining. Menunya terdiri atas hidangan pembuka, utama, dan penutup.

Satu sesi communal dining ini ditawarkan dengan harga $85 per orang (sekitar Rp 1,3 juta). Setidaknya ada 11 hidangan dalam satu sesi makan malam.

"Untuk hidangan pembuka, kami sering menyajikan jajan pasar sederhana, seperti klepon atau onde-onde, serta sup kompleks seperti sop buntut, bubur ayam, atau hidangan lainnya dalam porsi kecil agar tamu tetap memiliki ruang untuk mencoba hidangan lain. Secara keseluruhan, kami menyajikan sekitar 11 hidangan dalam satu sesi makan malam," papar Bagus Ruswandi.

Dalam foto yang dibagikan oleh Studio Bumi, terlihat beberapa hidangan utama yang disajikan. Di antaranya ada nasi kuning, sate, nasi bakar, dan lainnya.

Studio Bumi, Communal Dining di New York yang Sajikan Masakan IndonesiaNasi kuning jadi salah satu hidangan utama yang disajikan. Foto: dok. Studio Bumi

Saat ini communal dining Studio Bumi diadakan sebulan sekali, oleh karena itu Bagus dan Tim memiliki waktu yang cukup panjang untuk mengkurasi makanan seperti apa yang akan disajikan. Setiap minggunya, Studio Bumi juga menyediakan lunch set reguler untuk 10-20 klien.

"Selama persiapan lunch sets, kami biasanya melakukan riset dan uji coba menu untuk melihat apakah ada hidangan yang bisa kami masukkan ke menu communal dining. Selain itu, kadang-kadang kami hanya menjelajahi resep online dan memutuskan secara spontan," jelasnya.

Tamu 90 Persen Warga New York

Studio Bumi, Communal Dining di New York yang Sajikan Masakan IndonesiaUniknya 90 persen yang mengikuti communal dining ini adalah warga New York setempat. Foto: dok. Studio Bumi

Bagus juga menceritakan kepada detikFood bagaimana antusias para tamu yang mengikuti sesi communal dining Studio Bumi. "Awalnya dari teman-teman yang saya kenal saja, tapi sekarang 90 persen adalah warga lokal (New York) setempat," kata Bagus.

Communal dining ini pada awalnya dilakukan dalam 2 sesi makan malam yang masing-masing tamunya berjumlah 16 orang per sesi. Namun, sekarang mereka lebih fokus pada 1 sesi makan malam dengan tamu berjumlah 30 orang.

"Ruang makan kami diatur dengan lima meja besar, masing-masing meja mencakup enam orang. Pengaturan ini memungkinkan tamu untuk berbagi hidangan dengan nyaman sambil terlibat dalam percakapan yang lebih intim," jelas Bagus.

Bagus juga menyertakan beberapa testimoni dari para tamu yang telah menikmati sesi communal dining dari Studio Bumi. Salah satunya mengatakan, "Saya ingin belajar memasak beberapa hidangan yang Kamu sajikan!"

Bagus juga mengungkapkan harapannya untuk Studio Bumi di masa depan. Ia tetap ingin menjadi jembatan lintas budaya untuk memperkenalkan masakan Indonesia secara global. Ke depannya, Bagus juga ingin ada sesi lain, seperti kelas memasak komunitas, kolaborasi dengan chef lokal atau internasional, dan acara pop-up.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Menjajal Masakan Indonesia di Doha"
[Gambas:Video 20detik]
(aqr/odi)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads