4. Dimasak pakai teknik
![]() |
Keahlian chef restoran tentu berbeda dengan 'chef' rumahan. Dalam masak nasi, mereka mengerti teknik dasarnya. Misalnya tahu kapan perlu mencuci beras atau tidak.
Beras yang dicuci sampai airnya cenderung bening, biasanya menghasilkan beras yang lebih pulen dan enak. Jika tidak dicuci, biasanya teksturnya bakal lebih lembek dan benyek.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, chef juga bisa tidak mencuci beras ketika memerlukannya. Biasanya ketika mereka ingin menghasilkan beras yang lebih lembek, untuk buat risotto, bubur, atau rice pudding.
5. Mengukus nasi
Selain dimasak di rice cooker, nasi di restoran juga kerap dikukus. Hasilnya juga lebih enak dimana buliran nasi mengembang sempurna dan pulen.
Proses mengukus memastikan distribusi panas dan penyerapan air yang merata. Saat uap menembus butiran nasi, uap akan 'memasaknya' dengan lembut dari dalam ke luar. Alhasil tekstur nasi cenderung lebih mudah lembut daripada lembek atau kurang matang.
Namun mengukus nasi ada tekniknya. Tutup panci saat air mendidih, lalu kecilkan api, dan biarkan tutupnya tetap tertutup. Jangan dibuka-buka karena uap bakal keluar hingga membuat hasilnya kurang memuaskan.
Kamu pun tidak perlu mengaduk nasi yang sedang dikukus. Biarkan panci kukus tertutup setidaknya 10-20 menit setelah diangkat dari api. Ini akan membuat nasi lebih pulen ketika matang.
(adr/odi)