3. Senyawa kimia pembentuk rasa
Sementara untuk rasa yang terbentuk pada kopi datang dari kandungan non volatil yang tak kalah banyak. Ada trigonelline, kafein, asam klorogenat, hingga lipid yang memberikan sentuhan unik.
Perpaduan trigonelline dan kafein lebih condong menciptakan rasa yang pahit. Begitu juga dengan semburat lain seperti pedas berempah serta berdampak pada memicu energi setelah diminum.
Sementara kandungan asam klorogenat dan lipid akan menciptakan rasa asam dan kepekatan seduhan kopi. Perpaduan keduanya dapat dirasakan melalui semburat rasa buah seperti apel atau kentang dengan kepekatan warna dan jejak rasa yang ditinggalkan pada rongga mulut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
4. Ekstraksi senyawa kopi
Lebih lanjut, Smithsonian Magazine menjelaskan bagaimana reaksi senyawa kopi dapat terjadi menjadi rasa dan aroma. Alasannya adalah suhu air yang mengandung ion kalsium dan bikarbonat.
Kopi yang sudah digiling dan hendak diseduh, ketika terkena air panas akan melepaskan kadar CO2 atau karbondioksida. Sehingga molekulnya akan terlepas dari biji kopi dan mengeluarkan aroma juga rasa.
Kadar karbondioksida yang maksimal ini menjadi alasan kopi harus disimpan selalu dalam kondisi segar, maksimal tidak lebih dari satu bulan. Sehingga ketika dilepaskan aroma dan rasanya masih terasa kuat serta belum mengalami perubahan akibat pengaruh waktu.
Simak Video "Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari"
[Gambas:Video 20detik]
(dfl/odi)