3. Kopitiam tertua di Singkawang
![]() |
Di Singkawang banyak kopitiam legendaris. Salah satu yang tertua adalah Warung Kopi Nikmat yang berlokasi di Jalan Diponegoro. Warung kopi ini berdiri sejak 1930-an.
Kini, warung kopinya dikelola oleh generasi ke-4. Meskipun dikelola oleh keturunan Tionghoa, tetapi pelanggannya datang dari berbagai etnis.
Justru kebanyakan adalah orang Melayu. Mereka kedap ke warung kopi untuk sarapan, makan siang, atau bersantai di sore hari untuk sekadar ngopi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Itulah mengapa di Singkawang lebih akrab dengan penyebutan warung kopi daripada kopitiam. Jadi, supaya lebih ramai di telinga pelanggan.
4. Kopi pancung yang ikonik di kopitiam
Salah satu yang ikonik adalah kopi pancung, kopi yang disajikan dalam cangkir dengan ketinggian hanya setengah dari tinggi cangkir.
Kata 'pancung' berasal dari 'pan' yang artinya setengah dan 'cung' yang artinya tengah. Selain kopi pancung, ada banyak menu kopi yang tersedia di kedai kopi.
Mulai dari kopi hitam pahit, kopi hitam manis, kopi susu, es kopi, dan teh. Untuk seduhan teh yang menjadi primadona adalah teh tarik, yakni teh yang diracik dengan gula dan susu.
5. Ciri khas kopitiam di Pontianak
![]() |
Lain Singkawang, lain pula Pontianak. Kopitiam di Pontianak kebanyakan lebih modern dan dilengkapi dengan fasilitas setara kopitiam di ibu kota.
Misalnya dilengkapi dengan wifi, tempat duduk yang nyaman, dan buka 24 jam. Beberapa kopitiam terkenal di Pontianak adalah Warung Kopi Winny dan Warung Kopi Aming.
Karena nyaman, kopitiam di sana menjadi tempat utama untuk berdiskusi, meeting soal bisnis, hingga perbincangan yang bersifat transaksional.
Johanes Herlijanto mengatakan bahwa kopitiam ini merupakan bentuk adaptasi orang China terhadap lingkungan sekitar.
Selain itu, juga merupakan bentuk sumbangsih orang CHINA terhadap khasanah kuliner di Asia Tenggara, khususnya di Indonesia.
Simak Video "Kopitiam Gaya Medan Sajikan Sarapan Tradisional Murah Meriah"
[Gambas:Video 20detik]
(raf/odi)