Kisah sukses seorang pria yang alih profesi menjadi petani jamur ini mencuri perhatian. Usahanya dimulai sejak 2014 dan bertahan hingga sekarang.
Petani yang sukses kerap menjadi inspirasi banyak orang. Kisah perjuangannya pun menarik untuk disimak, karena prosesnya juga panjang dan berliku.
Dilansir dari Business World (2/11), seperti kisah seorang pria asal Manila, Filipina yang menginspirasi karena sukses menjadi petani jamur. Adalah Roderick Capalongan yang sebelumnya bekerja di industri periklanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Roderick menceritakan kisah awalnya menjadi petani jamur, ia mengaku kalau awalnya terinspirasi dari sesama penggemar dunia pertanian dan mencobanya. Percobaan budidaya jamur itu dilakukannya untuk mendapatkan penghasilan tambahan bagi keluarganya.
Dari proyek kecil tersebut, kini Roderick justru lebih sukses menjadi petani jamur. Akhirnya, ia meninggalkan dunia periklanan pada 2014 dan mulai membudidayakan jamur di lahan pertanian seluas 2 hektar yang diwarisi oleh sang kakek.
![]() |
Lahan pertanian jamur itu dinamai olehnya dengan sebutan 'Manusia Jamur. Ia membudidayakan itu dengan memanfaatkan limbah pertanian daur ulang, seperti jerami padi yang berfungsi sebagai media untuk menanam jamur tiram.
Seiring berjalannya waktu, permintaan pasar pada lahan pertanian jamur milik Roderick ini mengalami peningkatan yang signifikan. Akhirnya, pada 2016 ia memberanikan diri meminjam uang ke bank untuk modal. Ini memberikan Roderick dorongan untuk memperluas pertanian budidaya jamur.
Hasil pertanian budidaya jamur itu selalu memasok untuk pasar-pasar di Filipina. Seperti gerai-gerai di Nueva Vizcaya dan Manila. Bahkan, sampai ke provinsi Isabela, Tarlac, hingga Cagayan Valley.
Tak hanya jamur-jamur segar, tapi Roderick juga mencoba mengolah jamur. Selama pandemi Covid-19, Roderick diketahui mengolah jamur menjadi jamur goreng, seali jamur, dan pasta cabai.
Selain membudidayakan jamur, Roderick juga melakukan perluasan di bidang lain. Yaitu membudidayakan ikan nila dan lele.
(yms/adr)