14 Makanan Khas Jawa Timur Ini Jadi Warisan Budaya Takbenda

14 Makanan Khas Jawa Timur Ini Jadi Warisan Budaya Takbenda

Angely Rahma - detikFood
Rabu, 30 Okt 2024 13:30 WIB
Rawon Nguling Probolinggo
Foto: Istimewa (dok. 24 Jam Trans TV)
Jakarta -

Banyak makanan khas Jawa Timur telah diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia. Tahun ini jumlahnya bertambah menjadi 14 dengan pilihan makanan yang semuanya sedap!

Jawa Timur terkenal dengan kekayaan kulinernya yang punya ciri khas dari segi rasa maupun penggunaan bumbu dan bahan. Bahkan banyak makanan khas Jawa Timur sudah diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jawa Timur.

Sebelumnya ada 10 makanan yang masuk daftar ini, tapi tahun ini bertambah 4 sehingga menjadi 14. Berikut 14 makanan khas Jawa Timur yang mendapatkan Warisan Budaya Takbenda:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Lodho
Lodho adalah masakan khas Kabupaten Trenggalek yang diakui sebagai warisan budaya pada tahun 2016. Hidangan ini berbahan dasar ayam kampung yang dimasak dengan santan dan rempah-rempah yang kuat, mirip opor atau kari ayam.

Namun, lodho memiliki cita rasa khas tersendiri, terutama karena penggunaan ayam kampung yang memberikan tekstur dan rasa lebih lezat, serta penggunaan rempah yang lebih kuat. Ciri khas lodho adalah rasanya yang pedas, yang memberikan sensasi unik saat dinikmati.

ADVERTISEMENT

2. Rawon Nguling
Rawon Nguling dari Kabupaten Probolinggo diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda pada tahun 2018. Awalnya, hidangan ini sering disajikan dalam acara hajatan masyarakat Tengger.

Rawon Nguling dikenal dengan kuah hitamnya yang khas, yang berasal dari penggunaan keluak dengan rasa segar dan gurih. Rawon biasanya disajikan dengan nasi putih, empal, sambal korek, telur asin, dan kecambah, menghasilkan kombinasi rasa yang sempurna.

3. Ledre
Ledre merupakan makanan ringan khas Kabupaten Bojonegoro yang diakui sebagai warisan budaya pada tahun 2021. Hidangan ini pertama kali dibuat pada masa penjajahan tahun 1943 oleh Mak Min Tjie, seorang wanita keturunan Tionghoa karena kekurangan bahan masakan ketika lapar melanda.

Ledre terbuat dari tepung beras, gaplek, dan santan yang dicetak tipis di atas wajan baja. Awalnya, ledre berbentuk lembaran, tetapi seiring waktu, ledre mengalami perkembangan dan kini hadir dalam berbagai rasa dan bentuk.

4. Kaldu Kokot
Kaldu Kokot adalah hidangan khas Sumenep yang diakui sebagai warisan budaya pada tahun 2021. Kuliner ini berbahan dasar kikil sapi (kokot) yang dimasak dengan kacang hijau. Selain kikil, hidangan ini juga menyertakan jeroan sapi.

Jeroan tersebut seperti iso, babat, paru, serta tambahan lontong dan kroket ketela. Rasanya gurih dengan tekstur kikil yang lembut dan lumer di mulut, sehingga menciptakan pengalaman makan yang memuaskan.

5. Cakee
Cakee adalah hidangan pembuka khas Sumenep yang pada tahun 2021 juga diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda. Hidangan ini mirip dengan sup atau capcay dan biasanya disajikan pada acara-acara pesta pernikahan sebelum hidangan utama.

Bahan dasar cakee terdiri dari sayuran seperti kubis, kentang, wortel, serta tambahan bakwan udang, ayam kampung, dan lidah sapi. Kuahnya terbuat dari saus tomat dan kaldu ayam, memberikan rasa yang ringan dan menyegarkan.

6. Krecek Bung
Krecek Bung adalah salah satu makanan khas Kabupaten Lumajang yang diakui sebagai warisan budaya pada tahun 2024. Hidangan ini terbuat dari rebung atau tunas bambu muda yang diolah secara tradisional.

Krecek Bung memiliki rasa gurih dengan sentuhan manis, serta aroma asap yang khas. Teksturnya renyah saat digigit, menjadikan Krecek Bung hidangan yang unik dan menarik untuk dicicipi.

7. Pudak
Pudak adalah kue khas Kabupaten Gresik yang diakui sebagai warisan budaya pada tahun 2024. Kue ini terbuat dari tepung beras, gula, dan santan, serta dibungkus pelepah daun pinang.

Pudak hadir dalam berbagai varian, seperti pudak putih, merah, sagu, dan pandan. Pada awalnya, pudak dibuat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Gresik yang sering bepergian jauh sebagai pedagang, sehingga kue ini menjadi bekal perjalanan yang praktis.

8. Ampo
Ampo adalah makanan tradisional khas Kabupaten Tuban yang diakui sebagai warisan budaya pada tahun 2024. Ampo terbuat dari tanah liat pilihan yang dipanggang, dan diyakini memiliki khasiat menenangkan perut, terutama bagi wanita hamil.

Meskipun tidak umum, Ampo memiliki nilai spiritual dan sering digunakan dalam upacara adat. Hidangan ini berbentuk seperti wafer berwarna coklat kehitaman dan memiliki tekstur renyah.

9. Brem
Brem dari Kabupaten Madiun diakui sebagai warisan budaya pada tahun 2023. Makanan ini terbuat dari fermentasi beras ketan dan memiliki rasa manis dengan sedikit asam. Ketika dimakan, brem langsung meleleh di mulut.

Brem yang meleleh di mulut ini memberikan sensasi lembut dan dingin. Rasa manis yang dominan berpadu dengan keasaman dari proses fermentasi, menciptakan sensasi rasa yang khas dan unik.

10. Pecel Semanggi
Pecel Semanggi, makanan khas Kota Surabaya, diakui sebagai warisan budaya pada tahun 2022. Hidangan ini berbahan dasar daun semanggi, dengan bumbu kacang yang terbuat dari ubi jalar dan kacang tanah.

Pecel khas Surabaya ini disajikan dengan kerupuk puli. Selain rasanya yang manis, pecel semanggi juga dikenal memiliki manfaat untuk memperlambat osteoporosis.

11. Pecel Madiun
Pecel Madiun merupakan makanan khas Kota Madiun yang diakui sebagai warisan budaya pada tahun 2022. Hidangan ini menggunakan bumbu kacang yang kaya rasa dengan tambahan jeruk purut.

Tidak hanya itu, juga ada beragam sayuran seperti kacang panjang, kenikir, bayam, dan tambahan lamtoro. Pecel Madiun biasanya disajikan dengan nasi, peyek, dan lauk seperti tempe, empal, atau telur.

12. Sego Krawu
Sego Krawu adalah makanan khas Kabupaten Gresik yang diakui pada tahun 2022. Nasi Krawu terdiri dari nasi yang disajikan dengan suwiran daging sapi, jeroan semur, sambal terasi, dan berbagai jenis serundeng. Hidangan ini disajikan di atas daun pisang, menciptakan aroma dan rasa yang khas.

13. Rujak Cingur
Rujak Cingur, makanan khas Surabaya yang diakui sebagai warisan budaya pada tahun 2021. Hidangan ini terdiri dari potongan buah dan sayuran yang dipadukan dengan cingur atau bagian moncong sapi, kemudian disiram dengan bumbu petis yang gurih dan kaya rasa. Rujak Cingur biasanya disajikan dengan tahu, tempe, lontong, dan sayuran segar.

14. Krupuk Abang Ijo
Kerupuk Abang Ijo dari Kabupaten Bojonegoro diakui sebagai warisan budaya pada tahun 2024. Kerupuk ini pertama kali dibuat pasangan Tan Tjian Liem dan Oei Hay Nio pada 1929. Kerupuk ini terkenal dengan cita rasanya yang gurih dan renyah, serta warna-warni menarik, menjadikannya oleh-oleh favorit.

Artikel ini ditulis oleh Angley Rahma, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.

Artikel ini sudah tayang di detikjatim dengan judul "Nambah Lagi, Ini 14 Kuliner Jatim yang Jadi Warisan Budaya Takbenda"

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Menyantap Rujak Cingur dengan Suasana Seperti di Rumah Sendiri"
[Gambas:Video 20detik]
(sob/adr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads