Cokelat Dubai Viral Harga 1/4 Juta Rupiah, Gimana Rasanya?

Tak mau ketinggalan, bakery di Jakarta ini juga menawarkan cokelat Dubai. Dijual eksklusif dengan harga seperempat juta rupiah. Bagaimana rasanya?

Cokelat Dubai adalah chocolate bar yang diisi dengan kunafa dan pistachio. Belakangan ini cokelat Dubai tengah viral karena disebut-sebut sebagai cokelatnya para sultan.

Dikutip dari Dexerto (27/08/24) cokelat Dubai pertama kali dibuat oleh toko cokelat kelas atas bernama Fix Dessert Chocolatier. Toko cokelat tersebut dikenal dengan cokelat batangan atau chocolate bar yang mewah.

Toko tersebut kemudian menawarkan menu cokelat Dubai yang dijual eksklusif. Harganya dibanderol Rp 1.553.789 per batangnya dan hanya dijual setiap jam 5 sore melalui web mereka.

Saking viralnya, banyak orang yang memburu cokelat Dubai tersebut melalui jasa titip. Namun, di Jakarta ada juga bakery yang menawarkan cokelat Dubai yang persis aslinya.

1. Ditawarkan oleh Don Bakeshop

Antreak Cokelat Dubai Don Bakeshop Foto: detikcom/Riska Fitria

Adalah Don Bakeshop Artisan Bakery, toko roti milik chef Dony Muhadi yang belakangan jadi incaran karena menawarkan cokelat Dubai. Cokelat ini diluncurkan pertama kali pada Jumat (18/10/24).

Cokelat Dubai di sini juga dijual secara eksklusif. Setiap toko Don Bakeshop hanya disediakan 65-100 cokelat Dubai per hari. Karenanya, tokonya sampai diantre panjang.

Tim detikFood pun tak mau ketinggalan dan mencoba mengantre di Don Bakeshop cabang ITC Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan. "Setiap toko beda stok, kalau di ITC sehari cuma 65 aja," tutur pelayan saat ditemui detikFood (24/10/24).

2. Habis dalam 1 jam

Antrean Cokelat Dubai Don Bakeshop di Grand Indonesia Mall. Foto: detikcom/Riska Fitria

Karena stok terbatas, cokelat Dubai di Don Bakeshop habis dalam waktu 1 jam. "Kita buka jam 10.00 itu antrean sudah panjang, dan paling lama jam 11.00 sudah habis," tutur pegawainya.

Saat detikFood mengunjungi Don Bakesop ITC Kuningan pukul 09.40, antrean sudah mulai panjang. Kami menunggu 20 menit sampai toko buka. Selain itu, pembelian per orangnya pun dibatasi.

"Satu orang hanya boleh membeli 2 cokelat Dubai, supaya semua bisa kebagian, gak hanya untuk satu pihak tertentu," tutur pegawai lebih lanjut.

Keistimewaan cokelat Dubai ada di halaman selanjutnya.

3. Harganya lebih dari 1/4 juta rupiah

Kemasan Cokelat Dubai Don Bakeshop yang elegan. Foto: detikcom/Riska Fitria

Cokelat Dubai di Don Bakeshop dibanderol seharga Rp 245.000. Namun, jika ditambah dengan PB1 10%, maka totalnya mencapai Rp 269.500. Cokelat Dubai di sini kemasannya sangat elegan.

Dikemas dalam kotak berwarna hitam dan dalam kotak tersebut sudah dilengkapi dengan ice gel agar cokelatnya tidak mudah lumer. Secara tampilan, cokelat Dubai Don Bakeshop mirip yang asli.

Di atas cokelatnya terdapat detail abstrak dengan bercak warna hijau, merah, dan kuning. Cokelatnya sangat tebal dengan ketebalan sekitar 2 cm.

4. Racikan cokelat Dubai Don Bakeshop

Cokelat Dubai Don Bakeshop Foto: detikcom/Riska Fitria

Lewat Instagramnya @donbakeshop, chef Dony memperlihatkan proses pembuatan cokelat Dubai. Ia menggunakan cokelat 40% merek Valrhona.

Sementara itu, untuk isiannya menggunakan kataifi yang dicampur pistachio butter atau dikenal sebagai kunafa pistachio. Isiannya tersebut dibuat secara homemade.

Kacang pistachio dikeringkan lalu diracik dengan minyak kelapa hingga menghasilkan tekstur butter yang harum. Kemudian, ditambah dengan Maldon sea salt hingga rasanya sempurna.

5. Kelezatan cokelat Dubai Don Bakeshop

Isian Cokelat Dubai Don Bakeshop yang royal. Foto: detikcom/Riska Fitria

Setelah dikeluarkan dari kemasannya yang ada ice gell, cokelatnya mudah meleleh, karena bercak cokelat menempel saat dipegang di tangan. Saat dibelah terasa memuaskan dengan suara 'krek' dari patahan cokelatnya.

Isian kunafa pistachionya pun royal. Kataifi didalamnya sudah dipotong kecil-kecil, teksturnya renyah dan terasa buttery ketika dicampur pistachio butter.

Cokelatnya dominan manis, tetapi diseimbangkan dengan rasa kunafa pistachio yang gurih dan sedikit asin. Namun, menurut kami komposisi kataifinya terlalu banyak.