Dalam ritual keagamaan tidak hanya memanjatkan doa dan puji-pujian ternyata ada beberapa makanan yang terlibat. Hidangan tersebut memiliki makna yang penting.
Setiap agama dan kepercayaan memiliki caranya sendiri-sendiri untuk beribadah. Tidak diperkenankan bagi agama atau kepercayaan lain mengganggu peribadatan atau kepercayaan penganut agama lainnya.
Selain doa dan puji-pujian kepada Tuhan yang dipercayai ada juga beberapa makanan yang menjadi lambang dalam upacara keagamaan. Biasanya makanan tersebut menjadi perantara sebagai simbol kesucian dalam suatu agama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada kedatangan Paus Fransiskus kemarin, contohnya. Ada salah satu roti yang disebut hosti diangkat tinggi-tinggi. Ternyata ada beberapa makanan yang juga digunakan oleh agama lain dengan sarat makna.
Baca juga: Tak Sekadar Minuman, Kopi di 5 Negara Ini Jadi Bagian Budaya
Berikut ini 5 makanan yang digunakan dalam ritual keagamaan merangkum beberapa sumber:
![]() |
1. Kurma pada Islam
Selain dicari sebagai menu berbuka puasa, kurma digunakan dalam kepercayaan Islam pada praktik tahnik. Tahnik adalah prose smemberi makan seorag bayi dengan makanan manis yang sudah dikunyah sebelumnya.
Tetapi tidak sembarang orang boleh melakukan tahnik. Hanya mereka yang merupakan guru dan orang-orang saleh yang berhak melakukan tahnik juga mengerti cara melakukannya.
Selain memberikan nutrisi kepada bayi, tahnik juga dipercaya bermanfaat untuk transmisi keilmuan. Sehingga bayi yang ditahnik oleh para ulama yang salah diharapkan akan memiliki modal kesalehan dan ilmu ketika tumbuh besar.
2. Hosti dalam Ekaristi
Disoroti pada misa akbar yang dipimpin oleh Paus Fransiskus pekan lalu di Gelora Bung Karno, ada hosti yang sempat diangkat tinggi-tinggi. Dalam buku karya Pieter Lase, hosti diibaratkan sebagai salah satu roti untuk mengingatkan umat akan tubuh Kristus yang dipecah-pecahkan setelah disalibkan.
Hosti biasanya ditemani oleh sedikit anggur dan harus dikonsumsi pada Perjamuan Kudus. Hosti diibaratkan sebagai tubuh Kristus begitu pula anggur yang menyimbolkan darah Kristus.
Keduanya disajikan berdampingan melambangkan kehadiran Kristus dalam perjamuan tersebut. Sehingga umat yang memakan dan meminum keduanya diibaratkan telah menyatu dan menerima karunia Kristus.
Di halaman selanjutnya ada beberapa makanan dengan kepercayaan agama lainnya.
3. Baklava
Baklava lebih terkenal sebagai menu makanan penutup dari tanah Arab yang legit. Baklava juga populer sebagai kudapan atau oleh-oleh khas Turki, tetapi ada pandangan berbeda bagi orang Yunani.
Pada masa pemerintahan Ottoman, baklava identik dengan bagian dari perayaan bulan Ramadan. Sepanjang bulan Ramadan ratusan baklava akan dibagikan kepada para tentara yang memperkuat pemerintahan Ottoman.
Tetapi bagi penganut agama Kristen pada masa tersebut baklava harus dibuat dengan 33 lapisan. Konon 33 lapisan pada baklava merepresentasikan 33 tahun kehidupan Yesus.
4. Fanesca di Ekuador
![]() |
Di Ekuador ada salah satu tradisi yang dilakukan ketika menyambut paskah. Jika paskah biasanya identik dengan pencarian telur dan berbagai ornamen dengan telur yang ikonik, tetapi tidak di Ekuador.
Masyarakat Ekuador justru akan menyambut paskah dengan berbagai jenis biji-bijian. Hidangan ini dikenal dengan nama fanesca yang terdengar begitu cantik.
Untuk menyiapkan fanesca dibutuhkan kekompakan anggota keluarga memasaknya bersama-sama. Bahkan anak-anak sejak kecil sudah diajarkan untuk menjaga dan melakukan tradisi budaya ini dari generasi ke generasi.
5. Makna Mie untuk Kepercayaan China
Memiliki banyak budaya yang sarat akan makan, setiap komponen kehidupan di budaya Chinese memiliki artinya masing-masing. Termasuk kehadiran mie yang tak boleh dilupakan dalam setiap ritual dan hari-hari istimewa.
Menjelang tahun baru China, ada doa-doa dan ibadah khusus yang dilakukan. Setelah berdoa dan berkumpul bersama keluarga hidangan mie akan disajikan sebagai menu makanan utama.
Mie yang panjang disimbolkan sebagai umur dan rezeki yang panjang tanpa putus. Untuk menikmatinya juga tidak diperkenankan memotong mie, alasannya karena dipercaya dapat memendekkan umur.
Baca juga: Makanan di Luar Angkasa Disebut Hambar Rasanya, Ini Penyebabnya
(dfl/odi)