Meski berjualan makanan, ada beberapa penjual yang tak terlalu memusingkan untung yang mereka dapatkan. Beberapa penjual bahkan tak takut rugi.
Setiap penjual makanan atau minuman pastinya memiliki hitungan sendiri, agar makanan yang mereka jual memiliki untung dan tidak merugi.
Tentunya hitungan ini meliputi harga bahan makanan, tenaga yang dikeluarkan sampai nilai keuntungan yang didapatkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akan tetapi beberapa penjual makanan ini tak terlalu memusingkan hal tersebut. Banyak penjual makanan yang tak takut rugi dengan membiarkan pembeli mengambil makanan sendiri, membagikan makanan secara gratis, sampai menjual makanan dengan harga yang sangat murah.
Berikut beberapa kisah penjual makanan yang baik hati dan tak takut rugi.
1. Warung Makan Kejujuran
![]() |
Ada warung yang dengan percaya diri buka untuk umum, tanpa ada pegawai sama sekali. Pelanggan bahkan dibebaskan mengambil apa saja di warung ini. Warung makan ini menyajikan hidangan seperti nasi rames dengan berbagai macam pilhan lauk.
Melalui unggahan akun @_NariH di X, ia menunjukkan kondisi warung di Malaysia itu. Pelanggan yang datang terlihat bisa memilih makanan sendiri dan melayani dirinya sendiri.
Harganya pun akan disesuaikan dengan perkiraan masing-masing pleanggan. Setelah dihitung sesuai perkiraan, pelanggan bisa membayarnya dengan cara memasukkan uang ke dalam kotak yang disediakan
Netizen lain juga suka dengan konsep warung kejujuran ini. Memungkinkan pelanggan lebih jujur dan terlihat bagaimana pemilik warung sangat perhatian. Bahkan pemilik warung mengizinkan pembeli untuk mencicil jika tak punya uang.
2. Sedekahkan Roti Jualannya
![]() |
Ada seorang kakek penjual roti keliling di Surabaya yang kisahnya mencuri perhatian, setelah dibagikan oleh pengguna Instagram dengan akun @rizkey_pradana. Kakek tersebut bernama Winarto yang berasal dari Blitar, Jawa Timur.
Aneka roti yang ditawarkan adalah donat, lemper risoles dan roti kukus. Satu buahnya dibanderol dengan harga terjangkau, yakni Rp 2.500. Dalam video, Winarto menyebut kalau roti yang dijual telah dibeli olehnya dari penjual pertama. Jadi, ketika roti tidak laku adalah tanggung jawab Winarto. Sementara roti itu tidak dapat bertahan lama.
Karenanya Winarto lebih memilih untuk membagikan ke orang lain. Meskipun begitu, Winarto tidak takut rugi, ia menganggapnya sebagai sedekah.
3. Jual Makanan Harga Rp 3 Ribu
![]() |
Di Kampung Raja, Kelantan, Malaysia ada penjual makanan baik hati yang membantu banyak keluarga miskin di daerah sana. Penjual ini bernama Aminah yang dulunya bekerja di pabrik dan memutuskan berjualan makanan.
Semua harganya cuma RM 1 atau sekitar Rp 3 r ibu.Beberapa makanan yang dijual dengan harga Rp 3 ribuan itu termasuk, sup kwetiau, nasi, es ABC, sosis, dan beberapa macam minuman.
Aminah masih berusaha menawarkan harga makanan murah. Tujuannya agar ia bisa menjual makanan kepada mereka yang belum beruntung.
4. Nasi Jinggo Harga Rp 2 Ribu
![]() |
Nasi jinggo terkenal sebagai nasi rames mini khas Bali. Di Bali, nasi jinggo dijual rata-rata Rp 5.000, tapi di Karangasem ada nasi jinggo termurah. Harganya Rp 2.000 saja. Tak heran kalau tiap hari selalu laris manis.
Penjual nasi jinggo Rp 2 ribu per bungkus tersebut bernama I Putu Gede Mahendra Giri. Ia mengaku melakukannya sebagai bentuk rasa syukur atas kelancaran usaha yang ia jalani selama ini.
"Saya sengaja beli nasi jinggo harga Rp 5 ribu per bungkus dari pedagang dan saya jual kembali dengan harga Rp 2 ribu per bungkus," kata Mahendra Giri.
"Saya sengaja tidak menggratiskan nasi jinggo tersebut, karena kalau digratiskan pasti akan berebut. Karena masyarakat akan lebih menghargai jika membelinya dengan harga yang terjangkau," kata Mahendra Giri. Tapi tujuan Mahendra tetap mulia, ia ingin membantu orang-orang untuk mendapatkan makanan enak dengan harga terjangkau.
5. Jual Makanan Harga Rp 200
![]() |
Menawarkan harga murah pada makanan dagangannya demi bisa membantu orang susah dilakukan oleh seorang nenek asal Tamil Nadu di India. Nenek tersebut berusia 85 tahun yang setiap harinya bekerja sebagai penjual makanan khas India berupa idli dan chutney.
Dilansir dari The Quint, nenek itu dikenal bernama Kamalathal. Ia berjualan makanan khas India sejak 30 tahun lalu. Sejak dulu ia menjual makanannya dengan harga murah. Itu agar orang yang tidak mampu bisa tetap membelinya.
Semula seharga Rp. 100 perak, tetapi kini dinaikkan menjadi Rp. 200 perak per bungkusnya. Meski mengalami rugi karena harga bahan-bahannya yang terus meroket, tetapi nenek tersebut tetap menawarkan harga yang sama. Karena kebaikannya itu, Kamalathal mendapat banyak pujian.
Simak Video "4 Hari Penuh Keseruan, 83.500 Orang Kunjungi Come See Mie Fest 2025"
[Gambas:Video 20detik]
(sob/odi)