Sejarah Perjalanan Kopi yang Berawal dari Minuman Para Sufi

Ngopi Yuk!

Sejarah Perjalanan Kopi yang Berawal dari Minuman Para Sufi

Diah Afrilian - detikFood
Jumat, 06 Sep 2024 07:30 WIB
Sejarah Perjalanan Kopi yang Berawal dari Minuman Para Sufi
Foto: Istimewa

Racikan kopi manis pada abad ke-18

Memasuki abad ke-18 baru kemudian tercatat para penjelajah dari Belanda, Inggris, dan Perancis membawa kopi keliling dunia. Salah satunya masuk dan ditanam di tanah Indonesia yang saat itu masih dikenal sebagai Hindia Belanda.

Perkembangan kopi yang mulai dikenal di banyak negara memunculkan berbagai racikan kopi yang beragam. Penambahan bahan yang disesuaikan dengan selera serta ketersediaan di daerah-daerah yang terpengaruh membuat kopi tak lagi dikenal sebagai minuman pahit saja.

Penambahan pemanis seperti air mawar dan gula mulai dilakukan pada era ini terutama di Mughal Delhi. Para peracik kopi saat itu juga mulai bermunculan, terutama di kalangan elit dan pejabat tinggi ada ruangan dapur khusus kopi dengan qahwachi-bashi atau yang kini dikenal dengan sebutan barista sebagai kepala dapurnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Popularitas kedai kopi di Eropa

Sejarah Perjalanan Kopi yang Berawal dari Minuman Para SufiBahkan popularitas kedai kopi di dunia disebut berasal dari tanah Arab. Foto: Istimewa

Setelah dibawa masuk melalui perdagangan yang menembus Mediterania, kopi mulai populer sampai memunculkan tren kedai kopi di Eropa. Sama seperti di tanah Arab, kedai kopi di Eropa juga diandalkan sebagai tempat untuk para pria berbincang dan bertukar pikiran.

Raja Spanyol, Charles II, sampai membenci kedai kopi dan menyebutnya sebagai tempat penyebaran atas skandal dirinya dan selir-selirnya. Sekitar 1775 muncul sebuah kedai kopi di Paris yang bernama Procope dan emjadi tempat di mana Marat, Danton, dan Robespierre berkongsi sampai mencetuskan Revolusi Perancis.

ADVERTISEMENT

Paus Clement VIII juga berhasil dibuat jatuh hati dengan kenikmatan kopi sampai melarangnya diminum oleh umat Muslim dan hendak membaptis kopi. Tetapi popularitas pedagang kopi Muslim kembali meningkat di Vienna ketika orang Turki datang dan ramai menetap di Eropa.

Kopi sempat dianggap sebagai 'Wine Arab'

Tetapi dalam beberapa sumber dibenarkan bahwa kopi sempat dianggap sebagai wine atau anggur orang Arab. Alasannya merujuk pada kebiasaan orang tanah Arab yang tak bisa lepas dari kopi seperti orang Eropa melekat dengan wine, tetapi anggur diharamkan dalam Alquran yang menjadi pedoman hidup Muslim di Arab dan dunia.

Hari demi hari tradisi minum kopi Arab juga berkembang begitu pesat. Hingga munculah berbagai racikan tradisional yang memadukan kopi dengan berbagai rempah-rempah dapur di rumah orang-orang Arab, terutama kapulaga.

Kopi mulai dibuat dengan mengurangi kadar pahitnya menggunakan kapulaga yang tumbuh subur di tanah Arab. Banyak penamaan kopi yang muncul saat itu mengingat penyebarannya juga menjamah negara seperti Mesir, Lebanon, Suriah, Palestina, Yordania, dan lainnya yang menjadi cikal bakal racikan kopi populer.



Simak Video "Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari"
[Gambas:Video 20detik]

(dfl/odi)

Hide Ads