Koi pla disebut sebagai hidangan paling mematikan di dunia yang masih dikonsumsi sampai sekarang di Thailand dan Laos. Konon hidangan ini membuat sekitar 20.000 orang tewas setiap tahun!
Mengutip Oddity Central (22/7/2024), koi pla dianggap sebagai salad oleh orang Lao di Thailand dan wilayah Isaan Thailand. Koi Pla terdiri dari cincangan ikan mentah, air lemon, beberapa rempah, dan herba.
Ikan yang dipakai biasanya ikan air tawar mentah dari lembah Sungai Mekong. Jenis ikan ini sering kali mengandung cacing pipih hidup yaitu parasit yang menyebabkan salah satu jenis kanker paling agresif, yaitu kolangiokarsinoma atau kanker saluran empedu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Thailand saja, kanker ini menyebabkan kematian sekitar 20.000 orang. "Ini merupakan beban masalah kesehatan yang sangat besar di sini," kata Narong Khuntikeo, seorang ahli bedah hati di Universitas Khon Kaen di Thailand, kepada Agence France-Presse pada tahun 2017.
Kanker ini disebut menewaskan penderitanya dengan tenang seperti daun yang jatuh dari pohon. Kedua orang tua Khuntikeo bahkan meninggal karena kanker ini setelah makan koi pla.
![]() |
Dari momen itu, Khuntikeo menghabiskan waktu bertahun-tahun menjelajahi pedesaan timur laut Thailand untuk memperingatkan orang-orang tentang mengonsumsi makanan mematikan ini.
Sayangnya, hidangan ikan tradisional tersebut sangat populer di wilayah Isaan, Thailand. Ia pun mengaku sangat sulit untuk membuat orang berhenti memakannya.
Sebagian orang yang diberi tahu konon akan berkata kematian tak hanya disebabkan oleh makan koi pla. Mereka pun masih tetap akan memakannya.
Mereka juga enggan memasak ikan agar lebih aman dikonsumsi karena dianggap bakal merusak rasanya. Generasi yang lebih tua biasanya lebih menolak berhenti makan koi pla.
Namun dokter seperti Narong Khuntikeo berharap setidaknya generasi muda akan menyadari bahaya yang mereka hadapi dengan memakannya. Konon, makan satu suap koi pla cukup untuk menyebabkan kanker saluran empedu.
![]() |
Dikenal sebagai "pembunuh diam-diam", penyakit ini memiliki salah satu tingkat kesembuhan terendah tanpa operasi. Isaan, provinsi terbesar di Thailand, memiliki kasus kanker saluran empedu tertinggi yang dilaporkan di dunia sebagai akibat dari popularitas koi pla yang amat besar.
Khuntikeo melakukan pengujian ekstensif di antara penduduk desa di provinsi Isaan, Thailand. Hasilnya, 80% dari mereka telah menelan cacing hidup.
Meskipun tidak semua dari mereka menderita kanker saluran empedu, tapi risiko mengembangkan kondisi mematikan tersebut di kemudian hari cukup tinggi.