Sebuah perusahaan yang terkenal dengan jasa pesan antar makanannya mendapat masalah. Pihaknya gagal mengantarkan pesanan pelanggan. Mereka pun diminta bayar denda Rp 11 juta.
Banyak kejadian di luar ekspektasi ketika pelanggan memesan makan secara online. Sekalipun memesannya melalui aplikasi atau perusahaan terpercaya, tetapi belum tentu menjanjikan.
Seringkali muncul masalah-masalah yang mampu membuat pelanggan akhirnya rugi. Misalnya, kesalahan pada pesanan pelanggan atau bahkan pelanggan tidak menerima pesanan makannya sama sekali, seperti yang belum lama ini terjadi pada seorang pelanggan di India.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelanggan wanita dari Dharwad mengaku tidak menerima pesanan makannya yang telah ia pesan melalui aplikasi Zomato.
Melansir ndtv.com (14/07/2024), wanita itu memesan momo atau semacam pangsit dengan isian melalui aplikasi tersebut pada 31 Agustus 2023. Ia juga telah membayar keseluruhan biaya pesanan sebesar âš133,25 atau sekitar Rp 25.000
![]() |
Setelah 15 menit memesan, dia menerima pesan informasi yang menyatakan bahwa pesanannya telah terkirim. Meskipun begitu, pelanggan ini tidak menemukan ada sopir pengantar makanan yang datang ke rumahnya. Ia juga sampai saat ini tidak menerima pesanan makannya itu.
Saat menanyakan status pesanannya, restoran mengungkap sopir pengantar makanan telah mengambil pesanan momonya. Namun, ketika mencoba bertanya kepada Zomato langsung, ia justru tidak mendapat respon apapun.
Wanita bernama Sheetal lantas mengungkap keluh kesahnya kepada Zomato. Ia telah mengirim laporan melalui email pada hari yang sama dan menerima respon yang memintanya menunggu selama 72 jam berikutnya.
Menurut laporan, Sheetal telah berusaha semaksimal mungkin untuk menghubungi Zomato melalui email, tetapi tidak berhasil. Pada 13 September 2023, Sheetal akhirnya mengeluarkan surat perintah hukum kepada aplikasi pengiriman makanan itu.
Meskipun seorang penasihat hukum Zomato hadir di pengadilan, mereka membantah semua tuduhan dan menyebut tuntutan yang dilakukan pelanggan ini tidak benar.
Namun, pengadilan konsumen menyoroti bagian dimana Zomato meminta waktu 72 jam untuk menanggapi pernyataan tersebut tetapi mereka gagal melakukannya.
![]() |
Setelah menunggu hampir satu tahun, Sheetal akhirnya menerima kompensasi dari Zomato sebesar biaya makanan yang telah ia bayar sebelumnya, yaitu âš133,25.
Namun, Komisi Penyelesaian Sengketa Konsumen Distrik di Dharwad menyatakan aplikasi pengiriman makanan ini telah memberi layanan yang buruk kepada pelanggan wanita itu. Menyebabkan dirinya menjadi stress dan menderita kesehatan mental.
Oleh karena itu, presiden Komisi, Eshappa K Bhute akhirnya mengeluarkan surat keputusan. Menyatakan bahwa dengan mempertimbangkan aspek-aspek ini, perusahaan Zomato dianggap pantas membayar denda âš50.000 (Rp 9,6 juta) sebagai kompensasi atas ketidaknyamanan dan penderitaan mental yang dialami penggugat.
Komisi tersebut juga meminta Zomato membayar biaya litigasi sebesar âš10.000 (Rp 1,9 juta). Sehingga, biaya yang perlu dibayar Zomato atas kasus ini mencakup âš60.000 (Rp 11,6 juta).
(aqr/adr)