Gegara Hal Sepele 5 Pelanggan Ini Dihina Ojol hingga Pelayan

Diah Afrilian - detikFood

Kamis, 04 Jul 2024 18:00 WIB

Kasus Iron Fist, pelayan sebut pelanggan dengan nama Tobrut — Foto: Twitter @radennisya Instagram @ironfist.jkt

Jakarta -

Membuat para pelanggan risih, ada pengantar makanan dan pelayan yang tega menghina pelanggannya. Padahal alasannya hanya karena hal sepele.

Antara pelanggan dan para penyedia jasa memiliki simbiosis mutualisme yang seharusnya saling menguntungkan. Penyedia jasa mendapatkan pelanggan dan pelanggan memberikan keuntungan secara material.

Tetapi ada saja beberapa oknum yang justru menyalahgunakan posisinya sebagai penyedia jasa. Beberapa orang menjadi korban hinaan dari pengantar makanan hingga pelayan restoran yang mengabaikan sopan santunnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Padahal alasannya karena hal sepele yang bahkan tak mengganggu pekerjaan mereka. Kisah-kisah pelanggan yang menjadi korban oknum ini juga sempat viral di media sosial.

Berikut ini 5 penghinaan pada pelanggan saat memesan makanan:

Parah! Pelanggan Ojol Alami Body Shaming Saat Pesan Makanan Online Foto: TikTok/debbyrahh

1. Ojol lakukan body shaming

Memesan makanan melalui aplikasi ojek online (ojol) seorang wanita alami kejadian tak menyenangkan. Ia merasa terganggu dengan pengemudi yang tiba-tiba menjual kesedihan.

Saat pesanan belum selesai, pengemudinya juga meminta uang tip yang menurut pelanggannya tak sopan. Setelah pesanannya diterima pengemudi ojol yang mengantar makanan tersebut bahkan tak berani meminta uang tip secara langsung.

Tetapi ketika pesanan sudah diselesaikan ia justru menerima pesan singkat yang aneh. Ia disebut pelit dan gendut oleh pengantar makanan yang baru saja bertugas untuknya.

2. Pelayan sebut pelanggannya 'tobrut'

Sebuah tempat makan yang terkenal oleh kawula muda di kawasan Melawai mendadak menjadi sorotan netizen. Kronologinya berawal dari seorang pengguna X yang membagikan pengalaman mengecewakan saat makan di Iron Fist.

Ia yang memesan makanan diberi tanda sebagai 'tobrut' oleh pelayan yang melayaninya. Sebagaimana diketahui bahwa istilah tersebut tengah ramai digunakan untuk menghina fisik perempuan.

Pelanggan yang tak terima kemudian melaporkan kejadian itu pada pihak restoran. Tindakan tegas dilakukan pemilik restoran termasuk permintaan maaf untuk korban.

Di halaman berikutnya ada pengantar makanan dan kasir yang menghina satu keluarga di restoran.

3. Ojol hina pelanggan gegara tip

Permasalahan utama di beberapa negara adalah pemberian uang tip yang menjadi kewajiban bagi pelanggan. Bahkan para pengantar makanan sekalipun begitu sensitif dengan yang tip.

Seolah ada batas minimal tak tertulis yang seharusnya diberikan pelanggan. Seperti seorang pengemudi yang tak terima saat diberikan uang tip 30% dari total pesanan pelanggannya.

Pria yang memesan makanan tersebut merasa hinaan tersebut tak masuk akal untuk dirinya. Ia disebut pelit karena tinggal di rumah yang bagus tetapi hanya memberikan uang tip sedikit bagi pengantar makanan.

4. Pelayan hina keluarga pelanggan

Parah! Pelayan Hina Keluarga Pelanggan Lewat Catatan Bon Foto: Ladbible

Membawa anaknya untuk makan di sebuah restoran, keluarga ini mendapati pengalaman mengecewakan. Para pelayan yang bertugas tampaknya tak senang dengan kehadiran anak yang diajaknya untuk makan bersama.

Pelayan yang bertugas di bagian kasir bahkan terang-terangan menghina pelanggannya sendiri. Ada catatan yang menyebut 'keluarga dengan anak yang menyebalkan' sebagai penanda untuk rombongan tersebut.

Tak terima dengan penghinaan itu, keluarga pelanggan langsung kabur dari kafe itu dan meninggalkan semua makanan begitu saja. Salah satu anggota keluarga yang sempat melontarkan keluhannya juga merasa tak digubris oleh siapa pun.

5. Pelayan resto sebut pelanggannya miskin

TikToker bernama @michellihw menjadi salah satu korban penghinaan oleh oknum pelayan restoran yang tidak dikenal. Kejadiannya berawal dari dirinya dan keluarga yang tertarik dengan promosi di pintu masuk restoran.

Hanya karena memesan menu promosi, ia dan keluarganya dianggap miskin dan direndahkan oleh pelayan. Ia yang merasa menu makanannya kurang untuk keluarganya sontak langsung berdiri untuk memesan menu lain yang tidak termasuk dalam bagian promosi.

Tetapi saat memesan menu lain ia justru direndahkan dengan dianggap tak mampu membeli makanan lainnya oleh pelanggan. Kalimat pertanyaan 'Kakak yakin mau beli paketan kayak gini? Ini kan harganya mahal' berhasil membuat dirinya sakit hati.